#Tagur Gurusiana...Hari ke 7

Imajinasi

Entah yang ke berapa kalinya Raihana menguap panjang. Dia mengantuk sekali malam ini. Akhirnya, ia pun memilih membaringkan tubuhnya di kasur empuk ini. Tugas kuliah yang menumpuk harus diselesaikannya. Tak peduli, meski pun mata tak bisa kompromi. Waktu menunjukkan pukul satu malam. Sunyi dan sepi. Jangkrik juga tidak bersenandung merdu seperti biasanya.

Tak berapa lama Raihana terbangun. Tenggorokannya tercekat karena haus. Diteguknya segelas air segar. Kemudian ia kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Namun, Raihana bingung. Malam yang sesunyi ini, semestinya ia sendiri. Tapi di luar sana terdengar suara orang sedang bercerita. Suaranya terdengar jelas. Mereka bercerita tentang banyak hal. Ada yang tertawa. Ada yang menangis. Ada suara anak kecil. Terlebih lagi, ada yang melakukan aktivitas seperti memasak. Raihana mengira ini imajnasinya. Terlebih lagi diliriknya jam dinding menunjukkan waktu pukul dua malam. Dicubit pipinya. Ternyata sakit. Bukan mimpi. Tapi, tetangga mana yang melakukan aktivitasnya pada malam hari seperti ini? Saking penasarannya, Raihana mengintip lewat jendela. Di luar sana, hanya hening sunyi. Rumah tetangganya juga sepi.

Suara beduk subuh bertalu. Raihana terbangun. Ia segera berwudhu dan menunaikan salat subuh. Ia teringat kejadian semalam. Rasa penasaran membuatnya segera ke luar kamar. Dibukanya pintu depan rumah. Hembusan semilir angin menyapu wajahnya. Dialihkan pandangan ke arah suara semalam. Dilihatnya hanya rumah tua tanpa penghuni.

Tanjungpandan, 16 Agustus 2020