Fitriah Choirunnisa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Perpustakaan Sekolah Diurus Setiap Hari atau Hanya untuk Keperluan Akreditasi?

Perpustakaan Sekolah Diurus Setiap Hari atau Hanya untuk Keperluan Akreditasi?

Berbicara pengalaman terkait buku dan perpustakaan sekolah, saya memiliki kenangan tersendiri tentang bagaimana awal mulanya kedua hal tersebut menjadi sangat bermakna bagi saya. Kakek saya adalah pensiunan penjaga sekolah di salah satu sekolah dasar negeri di Kayu Putih. Saya yang masih duduk di bangku sekolah dasar kala itu seringkali menginap di rumah kakek, yang tentu saja berada di dalam lingkungan sekolah. Perpustakaan adalah salah satu ruangan favorit saya jika sedang menginap. Maklum, di SD saya sendiri perpustakaan sekolahnya tidak dibuka, alias terlihat seperti ada dan tiada. Dimulai dengan rasa penasaran, saya membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah kakek yang sampulnya terlihat menarik. Isi sebagian dari buku yang saya pilih tersebut ternyata memang semenarik sampulnya.

Masuk SMP, perpustakaan di SMP saya sangatlah nyaman. Mejanya berwarna-warni, koleksi bukunya lengkap, dan ruangannya dingin berAC. Saya sering meminjam buku novel remaja (teenlit) yang ada di sana. 2-3 hari selesai, ganti pinjam buku lain. Sejak saat itu, saya mengklaim bahwa membaca adalah satu hobi saya. Hal tersebut juga membuat saya menyimpulkan bahwa adanya buku-buku yang menarik dan nyamannya perpustakaan sekolah dapat membangun rasa cinta terhadap buku dalam diri siswa-siswi di sekolah tersebut.

Sekarang saya mengajar di SDN Rawamangun 02 yang kondisi perpustakaannya terbilang agak mengenaskan. Ada banyak hal yang masih harus kami perbaiki. Selain sistem dari satuan pendidikan itu sendiri, saya kira dinas atau suku dinas juga selayaknya membantu mengawasi. Apakah pengelolaan perpustakaan sekolah sudah dipriotitaskan? Apakah guru-guru di sekolah sudah memahami literasi? Dan apakah perpustakaan sekolah dirapikan setiap hari atau hanya untuk keperluan akreditasi?

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sebaiknya keberadaan perpustakaan bukan formalitas, dipakai hanya sesaat. Perpustakaan adalah salah satu jantung pembelajaran, bisa digunakan untuk proses pembelajaran.

08 Oct
Balas

Betul, terima kasih komennya, pak

08 Oct

Kita tidak bisa berharap banyak pada pihak lain untuk memperhatikan perpustakaan sekolah. Harus memulai terobosan dari kita sendiri yang memang peduli. Siapa tahu yang lain ikut tergerak

08 Oct
Balas

Betul, pak, semoga saya sendiri juga bisa lebih peduli terhadap kondisi perpustakaan tempat saya bertugas. Terima kasih komennya

08 Oct

Tetap semangat! Salam kenal dan salam literasi.

08 Oct
Balas

Salam literasi. Terima kasih komennya, bu :)

09 Oct



search

New Post