DI TAHUN 1997 UMUR SAYA 27 TAHUN
Tantangan hari ke 3
Tahun 1997, adalah tahun di mana kaki saya baru menemukan tempat berpijak yang kuat untuk memulai kehidupan di kota Metropolitan Jakarta ini. Hijrah yang saya lakukan seorang diri ke Jakarta tahun 1995 adalah bagian dari babak kehidupan yang harus saya jalani, walaupun tidak ada keinginan ataupun cita-cita untuk memilih Jakarta tempat babak kehidupan saya akan berlanjut.
Pijakan kuat itu adalah saya diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu guru di sebuah sekolah menengah pertama. Tahun 1997 tidak akan pernah terlupakan, angka itu melekat pada diri saya. NIP (Nomor Induk Kepegaian) itu selalu menyertai saya dan angka-angka yang tertulis di situ membuat saya tidak akan pernah lupa bahwa saat itu umur saya menjelang 27 tahun, angka di NIP itu adalah 19701206199703xxxx, bila diartikan 19701206 adalah tahun, bulan, dan tanggal lahir saya, 199703 adalah tahun dan bulan saya di angkat menjadi PNS, dan xxxx adalah kode kepegawaian saya.
Ketika pijakan kuat itu baru saja saya dapatkan, pada bulan Juni 1997 kekuatan saya menjadi goyah ketika saya dinyatakan ada benjolan di payudara sebelah kiri, dan harus dioperasi segera, kata dokter di rumah sakit Fatmawati. Stres, depresi, kehilangan percaya diri, ketakutan menghantui saya, dikarenakan ibu saya meninggal dunia karena kanker payudara, dan saat itu saya belum menikan, dan kekasih juga belum punya. Bayangan buruk menghatui saya. YKI dan rumah sakit kanker Dharmais menyuruh saya supaya segera operasi.
Pengalaman yang tidak bisa lupa dalam episode hidup saya yang ini adalah ada tiga orang laki-laki yang awal namanya dimulai dengan SU. Mereka adalah orang-orang yang membuat kaki saya dan hati saya menjadi kuat kembali menapakkan kaki.
SU yang pertama adalah Dokter Sucipto. Dia adalah dokter ahli bedah kanker payudara di rumah sakit Dharmais. Beliau membuat saya menjadi ingin segera mengangkat benjolan di payudara saya itu. Hal yang tidak akan saya lupakan adalah beliau bertanya apa pekerjaan saya, ketika saya jawab CPNS, lalu beliau merekomendasikan saya untuk dioperasi di rumah sakit Tebet dimana saya bisa menggunakan jasa ASKES, dan pertolongan itu benar-benar saya butuhkan karena saat itu saya tidak punya biaya untuk operasi. Alhamdulillah dari 2 benjolan yang diangkat itu hanya penumpukan air susu. Terima kasih Dokter saya dibantu, mudah-mudahan amalan ini bernilai pahala besar buat Dokter.
SU yang kedua adalah Sukardi, dia adalah abang saya yang nomor 2, jarak umur kami adalah 18 tahun. Saya anak bungsu dari enam bersaudara. Dialah yang menunggu saya saat operasi, waktu siuman paska operasi saya ingin buang air kecil, lalu pelan-pelan saya ke kamar mandi, tetapi karena belum stabil akhirnya saya tidak sempat membuka pakaian saya. Setelah saya selesai, lalu pakaian saya yang basah dibersihkan oleh abang saya itu, Saya terharu membuat air mata berlinang melihat abang saya itu mencuci pakaian bekas kencing saya itu. Dia adalah orang yang sebenarnya memiliki jabatan yang tinggi di PT. Caltex tempat dia bekerja. Dia memasak dan melayani keperluan saya ketika berada ditempat kos saya. Terima kasih abang, dia merawat saya sampai saya pulih kembali.
SU yang ketiga adalah Drs. Subroto, dia adalah kepala sekolah tempat saya diterima menjadi guru. Hanya beliaulah yang saya beri tahu tentang penyakit saya ini, saya tidak mau ada orang lain yang boleh tahu. Beliau menjaga rahasia saya ini, di awal Desember 1997 saat liburan akhir semester , beliau mengajak saya jalan-jalan ke Bali bersama semua guru dan karyawan. Beliau berkata,”Ayo ikut jalan-jalan supaya refresh kembali.” Mungkin beliau bisa membaca raut saya yang stress. Walau saya guru baru yang belum ikut menabung untuk perjalanan itu, saya bisa ikut gratis. Perjalanan naik bis selama 48 jam ke Bali membuat saya kembali hidup, sangking saya bahagia bersama teman-teman guru, saya lupa bahwa diatara hari saya berada di Bali itu adalah hari ulang tahun saya ke 27.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar