FIDA ASMAYANI, S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Saat-saat Terakhir Bersama Ayah Part 2 (Tantangan Menulis Hari Ke-55)

#Tantangan Menulis Hari Ke-55

Sabtu 12 Mei 2018, pukul 04.15 wib ponselku berdering. Kulihat panggilan dari husna, adik perempuanku.

Kuangkat ponselku, ada apa dek? Tanyaku.

Ayong sudah tahu? Tanyanya sambil kudengar suara isak tangisnya.

Sudah, jawabku. Meskipun belum ada yang mengabari, tapi aku sudah menduga apa yang akan disampaikannya. Iya, ayah kami telah berpulang kerahmatullah. Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun. Aku tidak percaya ayah pergi secepat itu. Aku tidak menyadari firasat yang ayah sampaikan.

Beberapa hari sebelum kepergiannya, ayah bilang kalau puasa ramadhan ini ayah tidak ingin merepotkan kami. Lalu kujawab, kalau ayah tidak pernah merepotkan kami. Ternyata perkataannya itu merupakan pertanda, tapi kami tidak menyadari.

Aku berusaha tegar. Tangisku pecah saat kudengar jama'ah mesjid mengumumkan tentang kepergian ayah. Seluruh jama'ah mesjid tempat ayah shalat berjama'ah terkejut dan tidak percaya kalau ayah sudah menghadap sang khaliq. Tiga hari sebelumnya ayah masih shalat berjama'ah ke mesjid dan kelihatan baik-baik saja.

Aku sangat sedih karena tidak sempat menemani saat-saat terakhir ayah dirumah sakit. Semasa hidupnya kalau ayah perlu sesuatu pasti selalu aku yang diteleponnya.

Aku benar-benar tidak bisa menahan tangis. Saat itu aku belum bisa menerima kenyataan kalau ayah sudah tiada. Keinginan aku untuk membelikan ayah baju tidak kesampaian. Ayah selalu bilang, "gak usah belikan ayah apa-apa. Tabungkan saja uangmu untuk persiapan sekolah anak-anakmu nanti". Itu selalu ayah sampaikan setiap kali aku ingin membelikannya sesuatu.

Aku ingin membelikan ayah baju bukan karena ayah orang yang tidak mampu. Justru ayah jauh lebih mampu dariku.

Kudengar suara ambulan yang perlahan-lahan suaranya semakin dekat dan akhirnya berhenti didepan rumah. Kulihat dua orang petugas menurunkan jenazah ayah.

Seketika tangisku pecah kembali. Aku tidak bisa membendung tangisku lagi.

Hari ini genap 2 tahun kepergian ayah. Tiga kali ramadhan sudah ayah tidak bersama kami. Semoga segala amal ibadah ayah diterima dan ayah mendapat tempat yang terbaik disisi Allah swt.

Allaahummaghfir lahuu warhamhu wa 'aafihii wa'fu 'anhu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post