FIDA ASMAYANI, S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Perkataan Adalah Do'a Part 1(Tantangan Menulis Harike-38)

Perkataan Adalah Do'a Part 1(Tantangan Menulis Harike-38)

#Tantangan Menulis Hari Ke-38

Sebelumnya saya mohon maaf sekalian mohon izin kepada salah satu gurusianer, Ibu Sumarni Ayang. Karena salah satu postingannya menjadi inspirasi saya menulis hari ini. Saya tertarik dengan kalimat perkataan adalah do'a.

Kenyaataannya memang benar banyak yang tidak menyadari kalau perkataan adalah do'a. Terkadang kita sering melepaskan kata-kata yang tidak wajar yang kita anggap hanya biasa-biasa saja. Padahal didalam kata-kata yang kita ucapkan adalah merupakan do'a.

Saya ingin berbagi kisah tentang perkataan adalah do'a.

Tahun 1990, saat itu saya duduk dibangku kelas 1 tsanawiyah ketika ikut dalam acara Pekan Olah Raga yang diadakan oleh Kementerian Agama. Lokasi acara di Lubuk Pakam. Tepatnya di Stadion Baharuddin Siregar, samping kantor Bupati. Ketika waktu shalat zhuhur tiba, maka kami pun shalat di mesjid. Dalam perjalanan menuju mesjid kami melewati beberapa bangunan yang besar. Pada saat itu saya tidak tahu itu bangunan apa. Saya kagum melihat bangunan yang megah itu.

Tiba-tiba Pak Guru bilang, "siapa yang mau kesitu" (sambil menunjuk bangunan itu).

Saya Pak! Serentak kami menjawab sambil mengacungkan jari telunjuk.

Tapi ada syaratnya, kata Pak Guru.

Apa Syaratnya Pak? Tanya kami lagi serentak dengan rasa penasaran.

Syaratnya harus rajin belajar! Kata Pak Guru.

Mendengar syaratnya teman-teman langsung terdiam.

Baiklah Pak, akan saya buktikan kalau suatu saat saya akan memasuki bangunan itu, dengan semangat saya utarakan keinginan saya saat itu. Saya tidak peduli dengan ejekan teman-teman saat itu.

Sambil mengelus kepala saya Pak Guru berkata, "semoga keinginanmu tercapai".

Bulan Agustus tahun 2006, merupakan bukti nyata bahwa "perkataan adalah do'a". Saya beserta peserta CPNS yang lain diundang ke kantor Bupati untuk menerima SK. Saya hampir tidak percaya kalau keinginan saya itu akhirnya terwujud. Itulah pertama kalinya saya menapakkan kaki dibangunan yang pernah saya impikan ketika masih duduk dikelas 1 tsanawiyah. Bangunan itu ternyata sebuah kantor pemerintahan. Ketika memasuki ruangannya kaki serasa kaku dan gemetar seperti seorang anak kecil yang baru pandai berjalan.

Alhamdulillah, perkataan yang tanpa saya sadari adalah do'a ketika itu telah dikabulkan Allah tepat pada waktunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post