Mukena Baru (Tantangan Menulis Hari Ke-34)
#Tantangan Menulis Hari Ke-34
Saat itu ada empat orang guru PAI yang pensiun dikecamatan kami. Akupun diminta untuk membelikan hadiah sebagai kenang-kenangan untuk empat orang guru yang pensiun tersebut.
Akupun pergi untuk membeli hadiah tersebut. Seperti biasanya, Shafa anakku yang bungsu selalu ikut. Padahal sudah kularang karena aku kuatir nanti dia kelelahan. Tapi dia tetap bersikeras mau ikut.
Begitu sampai dipusat perbelanjaan akupun langsung mencari benda untuk hadiah yang sudah kami sepakati. Karena yang pensiun Gurunya perempuan semua hadiahnya adalah mukena.
Kamipun sampai ditoko yang khusus menjual mukena. Akupun mulai memilih mukena untuk hadiah tersebut. Tanpa kusadari, ternyata shafa juga sibuk memilih mukena untuknya sendiri. Ketika akan membayar, mukena pilihannya diletakkannya ditumpukkan mukena yang aku beli.
Kupandangi wajah polosnya yang berusia 7 tahun, dia pun tersenyum. Untuk shalat tarawih di mesjid, bolehkan Ummi? katanya. Sambil menganggukkan kepala aku pun tersenyum juga melihatnya.
Padahal bulan ramadhan masih 4 bulan lagi, bathinku kala itu. Tapi shafa sudah mempersiapkannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar