#Tantangan Menulis Hari Ke-29

Dari sekian banyak pasien d Rumah Sakit, perhatianku tertuju pada seorang ibu muda bersama anak laki-lakinya yang berusia lebih kurang 5 tahun. Kudengar percakapannya dengan pasien lain. Ternyata anaknya yang sakit.

Timbul rasa iba dihatiku melihat mereka. Kuperhatikan anaknya yang menggunakan jaket orang dewasa sebagai baju penghangat badannya. Badannya sangat kurus dan mukanya pucat sekali. Dia hanya diam ditempat duduknya menunggu panggilan. Ibunya berdiri didepannya, karena sudah tidak ada lagi tempat duduk yang tersisa.

Kuperhatikan wajah ibunya yang tegar. Yang berusaha menyembunyikan kesedihan dihatinya karena buah hati kesayangannya sedang sakit. Setiap gerak gerik mereka menjadi pusat perhatianku. Sang ibu membetulkan posisi masker yang menutupi sebagian wajah anaknya. Kulihat masker yang mereka gunakan. Masker itu pasti tidak dibelinya, melainkan dibuatnya sendiri. Kulihat jahitan pada masker itu begitu berantakan. Kainnya pun kulihat sudah lusuh sekali. Mungkin ibu itu memanfaatkan kain yang sudah tidak digunakan lagi. Dengan keterbatasan keadaan ibu itu masih bisa menerapkan social distancing.

Tidak berapa lama nomor antri ibu dan anak tersebut dipanggil petugas. Aku terus memperhatikan mereka hingga tidak terlihat lagi.

Ketika tiba di rumah, aku menceritakan apa yang kulihat di rumah sakit tadi kepada anak-anakku. Tujuannya agar anak-anak bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini. Karena ditempat lain banyak orang yang ingin memiliki apa yang kita miliki saat ini.