Drs.Ferial, M.Pd.T

Kelahiran 27 Februari 1965 di Kota Padang Panjang. Pendididikan SD sampai SMA dikota kelahiran ini. Pendidiikan S1 di Jurusan Teknik Elektronika FPTK IKIP...

Selengkapnya
Navigasi Web

TIGO TUNGKU SEJARANGAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS KARAKTER DAN KEMAMPUAN LITERASI

Dengan dipercayanya Nadiem Anwar Makarim menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo KH Ma’ruf Amin. Banyak masyarakat dan saya sendiri menjadi terkesima. Dalam hati terlintas pertanyaan. Akan berhasilkah anak muda usia 35 sebagai Mendikbud?. Sebagaimana berhasilnya selaku CEO Gojek perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara. Sangat diharapkan keberhasilannya dalam membangun usaha dengan talenta membaca peluang usaha sampai menjadi realita keberhasilan juga menjadi feedback dalam memimpin Kemdikbud. Dari berbagai media yang lagi hangat membincangkannya, diketahui pak menteri yang lebih menyukai dipanggil Mas Nadiem rupanya berdarah Minang berasal dari ayahnya keturunan Minang Arab dan ibu Pasuruan Arab. Sebagai seorang yang berasal dari sumatera barat (baca Minang) bukan maksud menggadang gadangkan, tak ada salahnya saya menyatakan bahwa Mas Nadiem adalah bakonya rang sumatera barat. (bako adalah sebutan untuk keluarga dari bapak ). To the Point aja, sebagai bako rang Minang saya menyarankan kepada Mas Nadiem mengadaptasi pola kepemimpinan “TIGO TUNGKU SAJARANGAN” dalam membangun Generasi Emas 2045, yang sama kita ketahui salah satu sasaranya adalah peningkatan kualitas karakter dan kemampuan literasi sebagai bekal keterampilan abad 21. Tungku tigo sajarangan adalah sebuah bentuk kepemimpinan yang ada di Minangkabau yang terdiri dari penghulu, cadiak pandai dan alim ulama. Ketiga tokoh ini punya peranan yang berbeda tapi memiliki tujuan yang sama dalam membangun nagari agar sesuai dengan filosofi adat yang ada di Minangkabau yaitu Adat Basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah. Bentuk adaptasi Tungku tigo sajarangan yang saya maksudkan sebagai mendikbud mas Nadiem dikiaskan sebagai salah satu tungku yaitu penghulu yang memimpin kemdikbud. Sejalan dengan pepatah minang mengatakan: “Elok nagari dek pangulu, elok kampuang dek nan tuo”. Dari pepatah tersebut menjelaskan peranan besar Mas Nadiem sebagai penghulu (mendikbud). Sebagai seorang penghulu harus memiliki sifat Siddiq (benar) dan Tabligh (menyampaikan) yang bermakna harus bisa menyampaikan sesuatu yang benar, juga harus memiliki sifat amanah (kepercayaan) dan juga fathonah (berilmu) yang berarti bisa dipercayai secara lahir dan batin karena jujur dan benar serta berilmu untuk memecahkan masalah yang terjadi di dunia pendidikan. Salah satu dari prinsip penghulu dalam pepatah: “bapantang kusuik indak ka salasai, bapantang karuah indak ka janiah”. Kalau pepatah ini kita adaptasikan ke lingkup kerja Mas Nadiem maksudnya akan menyelesaikan segala persoalan, permasalahan dengan mencarikan solusi terbaik dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia salah satunya peningkatan kualitas karakter dan kemampuan literasi sebagai bekal keterampilan abad 21. Tungku Kedua Cadiak Pandai, untuk membangun sebuah nagari pasti di perlukan ilmu pengetahuan. Dalam pepatah minang cadiak pandai: “Tau dek rantiang nan ka mancucuak, tahu di dahan nan ka maimpok”. Cadiak pandai harus bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dan dapat memecahkan masalah dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Dalam konteks adaptasi ini cadiak pandai dimaksudkan adalah stake holder pemangku kepentingan sekolah seperti; kepala sekolah, guru, peserta didik serta masyarakat. Kepala sekolah dan guru mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan. Salah satu bentuk kegiatan literasi yang telah dilaksanakan disekoah menumbuhkan minat baca dan menulis peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Kelompok masyarakat yang termasuk dalam tungku kedua yang begitu dasyatnya meningkatkan geliat literasi adalah penerbit. Sekali lagi bukan maksud mengadang gadangkan, sebagai mana telah kami (guru,kepala sekolah dan siswa) rasakan. Bukti nyata telah dilakukan misalnya oleh penerbit Mediaguru menyebar virus candu menulis melalui program sagusabu (satu guru satu buku), sasisabu (satu siswa satu buku).Penerbit Mediaguru membantu mewujudkan impian guru menerbitkan buku sebagai bukti fisik kegiatan literasi sudah berlangsung disekolah. Mas Nadiem bisa buktikan sendiri pada rak belakang perpustakaan Kemdikdikbud betapa dominannya buku karya kepala sekolah, guru dan siswa terbitan Mediaguru. Untuk Tungku ketiga adalah Alim Ulama yang merupakan warga masyarakat yang mengetahui segala hal tentang ilmu agama yang diibaratkan sebagai: “suluah bendang di nigari, artinya seorang alim ulama merupakan suluh yang terang benderang menerangi nagari. Lebih lanjut dimaksudkan perlunya melibatkan alim ulama, atau mereka yang mengerti agama untuk menjalankan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam upaya habituasi karakter nilai-nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas serta nilai-nilai karakter lainnya. Tigo Tungku Sajarangan dengan tungku pertama mas Nadiem sebagai penghulu/mendikbud, tungku kedua cadik pandai kepala sekolah, guru dan masyarakat, serta tungku ketiga alim ulama secara bersama-sama dan bersinergi diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan pendidikan di indonesia terutama dalam peningkatan kualitas karakter dan kemampuan literasi sebagai bekal keterampilan abad 21. Biodata Penulis : Drs. Ferial M.Pd.T, Lahir di Padang Panjang Sumatera Barat, pada tanggal 27 Februari 1965. Bertugas sebagai Guru Teknik Elektronika SMK Negeri 2 Kota Solok. Alumni Sagusabu Sumbar tanggal 18-19 April 2019 di Fave Hotel Padang ini baru berhasil menuntaskan satu buku; “Rahasia dan Kunci Sukses Inobel: Trik Membuat Karya Tulis Inovasi Pembelajaran”. Penulis dapat dihubungi melalui WA 0813 6542 5567 dan email [email protected]
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak Ferial

31 Oct
Balas

Mantap pak Ferial

31 Oct
Balas

Itukan berkat motivasi B Suryati dkk IGPPL Sumbar

31 Oct

Maaf para pembaca yang budiman, kalo teks nya belum rapi, karena belajar diusia jelang pensiun

29 Oct
Balas

Keren pak feri... tigo tunggu sajarang ko yang mesti kita giliatkan kembali. (Buya Gusrizal)

31 Oct
Balas

Ya P Rahmad Nurdin terutama melibatkan alim ulama untuk habituasi karakter

31 Oct

Mantap Pak...

30 Oct
Balas

Trims bu, ikut partisipasi, ibu Masnidar lai sempat ikuik ?

30 Oct

belajar sepanjang hayat p'

29 Oct
Balas

Semangat bang, sukses selalu ya buat kakakku

02 Nov
Balas



search

New Post