CUCIAN
CUCIAN
Oleh : Fera Tristi
Salah satu kebahagiaan seorang ibu adalah beresnya cucian, sekalipun setrikaan menjadi tugas berikutnya. Namun jika cucian sudah selesai, sudah nampak di gantungan, nyicil ayem.. Bisa dihitung, rata-rata 1 orang ada 4 pieces untuk setiap mandi, baju dalam 2 dan baju luar 2. Karena semua bekerja dan sekolah, maka seragam dipakai setiap pagi, dan sore berganti baju rumah. Jadi, paling tidak 8 pieces untuk satu orang satu hari. Jika di rumah kami, ada 5 orang, maka bisa setiap hari bisa 40 pieces. Bagaimana jika satu minggu? Jawabannya, jangan dihitung tapi dicuci, hahaaaa…
Akhir minggu adalah waktu yang tepat untuk membereskan cucian, setrikaan, dan pekerjaan rumah lainnya. Biasanya sebagai ibu, aku mencuci tengah minggu dan akhir minggu. Namun minggu ini, karena ada pekerjaan tambahan, aku tidak bisa mencuci di tengah minggu. Maka otomatis, akhir minggu adalah waktu untuk membereskan. Biasanya Jumat malam aku selesaikan, Sabtu pagi tinggal menjemur dan setrika. Namun, karena Jumat malam ada acara keluarga, maka baru bisa kukerjakan di hari Sabtu pagi. Sayangnya belum selesai kukerjakan, akhir minggu itu ada kegiatan gereja yang harus kuikuti, maka sebagian yang belum terkerjakan, tetap di keranjang, yang sudah kucuci sudah kujemur.
Pulang dari kegiatan gereja, ternyata cucian sudah beres, sekalipun belum sempat kutengok, suamiku mengatakan sudah membereskan cucian.
“Wah, suami yang baik”, kataku menggoda, “coba bisa setiap hari…”
Maka aku mengerjakan pekerjaan lainnya. Libur di rumah itu ada saja yang dikerjakan, selain pekerjaan rutin, kesempatan membersihkan hal-hal lain, misal membersihkan sepatu, mengganti sprei, membersihkan kandang peliharaan, mencuci motor, dan lain-lain. Jadi pekerjaan tidak ada habisnya. Satu selesai, yang lain seperti melambai-lambai untuk dikerjakan.
Karena Senin cuti bersama, maka waktuku lebih longgar lagi. Namun ada saja kegiatan di rumah, kali ini mengantar dan menjemput anak di rumah saudara ke Semarang. Jarak 40 km, tentu saja cukup menyita waktu. Tahu-tahu waktu sudah Senin sore saja, dan rutinitas mempersiapkan suami kembali ke luar kota, serta persiapan seragam anak-anak dan perencanaan perbekalan sudah harus disiapkan.
Kaget karena mencari seragam suami dan satu seragam anak tidak ada. Sambil mencari, dan bertanya kepada pihak yang sudah menyelesaikan cucian,
“Sudah dicuci semua, Pak?”
“Sudah,”
“Wearpack bapak dan seragamnya Nia belum ada, ke mana ya?” tanyaku yang sudah siap-siap di meja setrika, sambil membolak balik jemuran kering. Sementara anak lelakiku sudah menyampaikan kalau sudah diangkat semua jemurannya. Maka, langsung mataku tertuju dengan tabung pengering. Segera kuhampiri, kubuka, dan benar… satu rombongan baju belum dijemur. Akhirnya kuambil yang prioritas akan dipakai, dan yang lain kujemur. Kusetrika seragam setengah kering, kemudian kuangin-anginkan, memakai bantuan hairdryer, dan berbagai upaya untuk mengeringkan.
Melihat hal ini, sebelum aku bicara, suamiku langsung berkata, “kayaknya semuanya sudah kujemur, maaf ya bu” Aku hanya tersenyum geli campur jengkel, namun akhirnya menyadari bahwa niatnya membantu sekalipun malah akhirnya aku yang kerepotan menghadapi cucian setengah kering yang akan dibawa ke luar kota.
Terima kasih suami dan anak-anakku, pekerjaan rumah bukan hanya pekerjaan ibu. Itu adalah pekerjaan bersama. Memang jika dikerjakan ibu, akan sesuai dengan yang ibu kehendaki. Ketika kalian mengerjakan, ada satu dua yang selalu tidak sesuai, tapi tidak mengapa, yang kalian lakukan sungguh berarti untuk rumah kita, untuk keluarga kita.
#GuruBisaMenulis #Januari2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
hahaha...kehebohan yang dialami hampir semua ibu bekerja, semangat selalu ibu, salam hormat