Pohon Impian
Hari Jumat seperti biasa, anak - anak menyiapkan diri untuk belajar. Hari itu saya membawa satu buah kardus. Sebelum mulai pembelajaran, anak - anak membaca buku ceritera selama sepuluh menit, lima menit untuk kegiatan bertanya jawab seputar apa yang dibaca. Hari ini saya menjelaskan tema yang dipelajari tentang cita - cita. Sebelum membaca ceritera, saya ingin menanyakan cita - cita mereka, tetapi mereka malu. Saya tersenyum. Kemudian saya mengeluarkan kardus. Mereka penasaran. Mereka menebak isi kardus itu. Apa itu bu ? Kata Wahyu, murid saya. Bu, itu buku ceritera baru ta ? Ujar Renata. Karena penasaran, mereka ingin saya membuka kardus itu. Saya keluarkan satu persatu. Kertas warna warni, spidol warna warni, tali, pot, kertas sukun, lem, pita, dan saya ambil dahan kering. Saya jelaskan ke anak - anak, literasi yang biasanya membaca dan menyusun paragraf, hari ini diganti dengan menulis. Mereka menghias kertas kecil serta menuliskan impian mereka secara jujur, selain itu, mereka membantu saya menata dahan di pot bekas yang saya ambil di lahan sekolah. Setelah pohon siap, mereka selesai menulis. Saya memotivasi agar tidak malu untuk mengungkapkan impian mereka. Akhirnya mereka mau berceritera apa yang mereka impian sambil menggantung tulisan mereka di dahan. Semoga bisa terwujud, ujar anak - anak.
Saya sempat membaca sekilas,ada yang sesuai saya harapkan yaitu cita - cita mereka, ada juga yang ingin keluarganya bersatu. Mmm, saya tersenyum, bukankah itu impian mereka. Saya yakinkan bahwa impian itu bisa terwujud dengan doa dan usaha. Selesai dengan pohon impian, saya ajak anak - anak untuk mengingat kembali apa yang telah ditulisnya tadi. Saya jelaskan tujuan pembelajaran hari ini menulis puisi. Dari hasil tulisan saat literasi berlangsung tadi bisa diubah ke dalam puisi yang indah. Saya arahkan mereka untuk menulis puisi sederhana. Mereka menulis deskripsi apa yang dicita - citakan lalu menambahkan dengan kata - kata yang indah.
Literasi tidak hanya membaca saja. Kita bisa sesekali mengajak anak untuk menulis apa yang mereka inginkan, kemudian mengajak mereka berbicara dengan kalimat yang baku.
Salam Literasi,
Fenny
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih pencerahannya, sepertinya bisa juga kalau saya terapkan ke siswa/i saya di SMA. Salam Literasi!
Monggo.... Mungkin bisa jadi salahsatu cara mengembangkan literasi di kelas serta menambah motivasi semangat untuk belajar materi selanjutnya