Hari ini aku sudah dua kali mengitari lngkungan sekolah. Di mulai dari gerbang utama, belok kanan, seluruh kelas XII, naik ke atas, kelas XI, turun lagi sampailah di deretan kelas X. Sebagai polisi sekolah, aku mengistilahkan begitu,hal ini jadi tugas rutin, istilah anak anak adalah patroli. Nah, dari situlah julukan polisi sekolah disematkan padaku.

Sebagai polisi sekolah, aku terkenal disiplin, bagiku semua harus mengikuti tata tertib yang berlaku tanpa terkecuali. Alhamdulillah aman, pikirkur,t hari yang tenang sambil menghempaskan tubuhku di kursi. Baru saja melepaskan penat, tak lama datanglah seorang siswa yang masuk ke ruangan ku sambil berkata,"Pak, saya terlambat."

Aku menghela nafas sejenak, ku persilahkan duduk dan yang terlambat ternyata jumlahnya bukan satu tapi sepuluh. Ku pandangi mereka satu persatu, semuanya menunduk, akhirnya akupun bercerita panjang lebar tentang tata tertib, aturan dan sebagainya. Tiba-tiba salah satu dari mereka berkata, pak ada satu lagi yang terlambat dan dia gak mau masuk. Dengan menahan amarah yang tertahan dan senyum yg terpaksa karena jengkel, akupun memerintahkan untuk memanggilnya. Siswa tersebut berteriak lirih,"Bang, Bambang disuruh masuk." Akupun terperanjat, yang masuk bukanlah siswa tapi kucing belang telon yg setiap pagi kuberi makan, dan dia langsung melingkar di kakiku. Semua murid tertawa perlahan dan bilang, ini pak si Bambang yang selalu terlambat dan tidak pernah masuk kelas. Mau marah kok ya kebangetan, akupun akhirnya tersenyum kecut.