Manggaku Sayang Manggaku Eman
Ini adalah mangga terakhir yang kupunya. Semuanya telah habis. Semua tetangga bahkan teman temanku, teman anakku dan teman istriku, sudah merasakan mangga ini. Harum manis, itu mangga yang ku punya, yang setiap tahun berbuah.
Sesuai namanya, mangga ini benar benar harum dan manis rasanya. Dengan warna kulit yg hijau botol, bentuk yang oval, pokoknya ini mangga idaman semua orang. Tetapi mangga yang terakhir, yang ku punya, punya kisah yg tak akan pernah dilupakan oleh ibuku, karena hanya beliau yang belum pernah merasakannya.
Cerita bermula suatu siang yang terik, aku sedang duduk di teras rumah sambil melihat mangga terakhirku yang berjumlah hanya 8 biji saja. Sedang asyik memandang, datanglah 2 anak tetangga. Dengan sopan mereka menegurku, Pak Febri, saya boleh minta mangganya. Akupun mengangguk karena kupikir, hanya 2, aman masih ada 6 lagi. Akan tetapi betapa terkejutnya diriku, ketika salah satu dari mereka berteriak lantang....teman temaaaannnnn......boleh....ayo kesini semua, tiba tiba dari balik tembok rumahku, keluarnya 6 orang anak tetangga lainnya, tanpa sungkan mereka langsung mengambil mangga terakhirku, dan akupun melongo sambil tersenyum kecut.......
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Untung masih diminta pak
Wadidaw