Febrina Aulia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sesuatu yang disebut Takdir (Tantangan Hari Ke-5)

Tetiba grup chat angkatan rame dan saya 98% yakin pasti ada yang nyebar undangan nikah. Namun, ternyata bukan undangan pernikahan biasa. Ternyata teman sesama angkatan menikah. Kehebohan bukan hanya karena mereka seangkatan tapi juga tidak ada yang memprediksi mereka akan menikah karena karakter dan tipe keduanya yang amat sangat berbeda. Bahkan beberapa orang teman mencoba meyakinkan jika kabar itu bukan hoax.

Mengalirlah cerita proses pendekatan hingga lamaran. Dan ternyata prosesnya cepat dan sederhana sekali. Bermula dari keisengan sebenarnya

A (Lk) : B, daripada nyari jodoh jauh-jauh, mending sama aku. Gimana?

B (Pr) : Kalau mau, dateng ke rumah, ngomong sama orang tua aku.

Eh, si A beneran dateng ke rumah si B, ngobrol sama orang tua B. Dan orang tua B langsung suka dan cocok aja sama A. Minggu depannya, B yang diajak kenalan ke orang tua A. Orang tua A setuju juga. Ga lama, mereka lamaran.

Uwuuu kaan. Sesederhana itu prosesnya. Ga berbelit-belit, ga ribet dan ga pake baper-baperan.

Nah, cerita yang ga jauh beda juga dialami abang sepupu saya. Si Abang udah sering ditanyain tentang calon istri sama orang tuanya. Bahkan orang tuanya juga usaha ngenalin Abang dengan anak kenalannya. Tapi memang belum ada yang cocok. Suatu ketika, temen lamanya nelpon. Mereka udah lama ga ketemu karena domisili beda. Si temen nanyain juga dong Abang udah punya calon atau belum. Pas tau belum ada calonnya, spontan temennya bilang “kalau sama adek gua aja, gimana?” Dan si abang langsung setuju. Mau coba kenalan. Padahal ga pernah ketemu sama adek temennya itu

Pas weekend, Abang langsung ke rumah temennya. Ketemu sama orang tua temennya sekalian ketemu si adek. Dan langsung ngerasa cocok. Mereka udah lamaran dan akan nikah bulan April ini. Dan ketika tau, sekeluarga besar kaget dong. Padahal banyak yang bantu nyari jodoh untuk Abang, tapi belum ada yang cocok. Nah ini malah langsung cocok dan lamaran pula. Proses dari kenal ke lamaran pun cuma sekitar 3 bulan.

Ternyata proses menuju pernikahan sesederhana itu. Jika Allah memang berkehendak, maka semuanya akan dimudahkan. Teman saya tidak menyangka bahwa pertanyaan isengnya membuka pintu jodoh. Begitu pun abang saya. Hati yang awalnya selalu merasa belum sreg atau tidak cocok tiba-tiba terbuka, menerima kehadiran dia yang memang sudah ditakdirkan. Perasaan ragu dan tidak yakin seketika hilang saat menemukan dia yang akan menjadi teman hidup.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah,, jodoh memang rahasia Tuhan..

22 Feb
Balas



search

New Post