Ada yang bertanya padaku, kenapa aku menulis tiap hari? Aku jawab mengikuti tantangan menulis selama satu tahun tak boleh berhenti. Satu kali tak mengirimkan tulisan, aku dianggap remedi dan mengulang lagi dari awal. Mereka bertanya lagi, apa manfaatnya menulis? Aku jawab panjang lebar melalui tulisan pula, apa manfaat menulis.

Aku yakin, teman-temanku yang bertanya mungkin ingin juga menulis, tetapi ada sesuatu sebab yang membuat mereka belum bisa menulis tiap hari. Aku berharap mereka suatu hari nanti bisa juga memiliki waktu untuk menulis.

Aku mengikuti tantangan ini sebenarnya juga sedang menguji apakah aku bisa konsisten atau tidak? Sejauh ini aku bisa menjalaninya. Aku menulis tiap hari dan dalam beberapa hari ke depan insyaallah aku telah menyelesaikan satu tahun menulis tanpa henti.

Aku juga sedang mengalahkan egoku sendiri. Awal aku mengikuti tantangan ini, jujur aku ragu untuk konsisten. Tapi aku bilang pada diri sendiri, “Ah dicoba saja dulu, seberapa bisa, seberapa mampu, seberapa jauh. Awalnya satu bulan, berhasil. Aku ikuti tiga bulan, berhasil lagi. lalu 270 hari, masih bisa. Alhamdulillah, sampai hari ini aku masih mengikuti tantangan ini.

Aku menulis tentang apa? Aku tulis tentang apa yang aku lihat, aku rasa, aku rindu, dan aku perlu. Ternyata, beberapa pengalaman yang aku tulis, memiliki kesamaan dengan pembaca. Bahkan, ada teman kecilku, teman sekolahku, teman sekerjaku, ah…kadang bikin aku tertawa sendiri, apalagi yang menyangkut masa lalu, Indah pokoknya.

Aku bersyukur, jika tulisanku membawa kebaikan dan manfaat, dan aku minta maaf seandainya ada yang tanpa sengaja merasa tersinggung dengan kalimatku. Mungkin aku khilaf atau pengetahuanku masih jauh dari cukup. Kritik dan saran aku terima, karena idealnya menulis, butuh masukan. Tidak hanya referensi yang aku baca atau pengalaman yang aku alami, aku juga butuh masukan-masukan bahkan kritik-kritik yang panjang. Aku yakin, para pembaca jauh lebih banyak tahu dari aku dan apa yang mereka sampaikan tentu adalah sesuatu yang berharga.

Beberapa teman yang mengikuti tantangan menulis ini sudah memasuki garis finish. Hebatnya lagi, mereka tidak berhenti meskipun sudah jelas CEO mengatakan mereka sudah berhasil. Dan ada satu lagi yang paling hebat menurutku, bahwa beberapa di antara kami sudah ada yang terjatuh dari tangga tantangan yang cukup tinggi. Namun, apa yang terjadi? Apakah mereka putus asa dan berhenti? Masyaallah, mereka langsung bangkit dan terus menulis.

Jika ada yang mengatakan faktor usia, rasanya peserta tatangan ini ada yang sudah purnabakti. Kalau begitu, hebat sekali mereka bukan. Mereka adalah bagian yang memberi motivasi dan inspirasi bahwa menulis bukan masalah usia, tapi kemauan.

Salut untuk mereka, dan aku akan terus berusah, aku akan menulis seberapa jauh, seberapa mampu, seberapa kuat. Aku memohon dan berlindung dari yang memiliki kekuatan itu, Allah, Swt. Insyaallah aku akan terus menulis sesuatu yang menurutku bisa bermanfaat bagi umat. Insyaallah. Aamiin.