Ujian Daring menggunakan GForm
Akhir semester ganjil telah sampai pada puncaknya, dimana pengujian siswa tentang kemampuan yang selama ini telah diberikan oleh guru di sekolah, akan segera dilaksanakan.dalam bentuk evaluasi kemampuan kognitif, Penilaian akhir semester adalah bentuk ujian yang akan dikerjakan oleh siswa. Semua sekolah menguji siswa dengan menjawab beberapa soal yang telah disepakati dalam bentuk yang berbeda.
Tahun ini sekolah sudah banyak yang menggunakan gawai dengan menggunakan aplikasi soal yang telah disediakan oleh akun belajar.id yang difasilitasi oleh Kemendikbud. Salah satunya adalah Google form yang disediakan di platform akun belajar.id. Banyak kemudahan yang diberikan oleh google form, baik oleh guru maupun siswa.
Selain kemudahan dalam pengerjaan juga dapat menghemat anggaran sekolah, dikarenakan tidak memerlukan atk dalam pengerjaannya. Siswa juga tidak membutuhkan pulpen atau alat penghapus. Siswa hanya cukup membawa gawai dengan kuota paket yang tidak terlalu besar, dan tentunya memastikan baterai telah terisi full atau cukup untuk ujian selama 120 menit.
Efektif dan efisien itulah gambaran untuk sistem ujian dengan menggunakan google form. Semua yang terlibat dalam proses ujian online sangat diuntungkan, seperti guru tidak harus menyebarkan kertas soal atau kertas jawaban. Begitu juga siswa yang biasanya didominasi oleh laki- laki, paling anti menulis, kini mereka sangat mendukung ujian dengan Gform. Sementara untuk guru sangat diringankan pekerjaannya, dikarenakan tidak perlu lagi mengoreksi jawaban siswa satu persatu, menjumlahkan dan membuat rata- rata, karena semua itu telah disiapkan oleh aplikasi soal (Gform), sampai hasil yang diperoleh siswa akan ditampilkan.
Seperti pada umumnya, dimana ada perubahan, pastilah ada kelemahan dan kelebihan, begitu juga dengan dukungan, tetap saja ada yang pro dan kontra. Kelemahan menggunakan aplikasi yang sampai sekarang belum semuanya dapat teratasi adalah fasilitas yang dimiliki oleh siswa yang dengan kemampuan ekonomi orang tua dibawah rata- rata, ditambah lagi dengan kompetensi siswa yang memang belum pernah sama sekali menggunakannya. Tapi sekolah tetap menyediakan dan memfasilitasi keberlangsungan ujian tersebut.
Kendala yang sampai sekarang masih dalam proses pengimbasan adalah akun belajar.id untuk siswa yang terus dan terus disosialisasikan kepada siswa agar menggunakan dan tetap memanfaatkan akun resmi yang disediakan oleh Kemendikbud. Harapan guru dan pihak sekolah adalah dengan adanya ujian yang menggunakan aplikasi daring, maka ketercapaian dalam kurikulum merdeka belajar akan tetap terealisasi. Dengan begitu maka siswa akan terus mampu memanfaatkan ilmu yang telah dibagikan pada platform merdeka belajar.
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar