Tak ingin mengenal
Sirik tanda tak mampu, tepatlah kiranya ungkapan tersebut untuk orang yang tidak mau berbuat, padahal orang lain sudah melaju dengan kecepatan tinggi. Postingan di media sosial menandakan bahwa kemajuan seseorang sedang diumumkan kepada khalayak ramai, bahkan kepada dunia agar semua tahu kalau dia sedang bahagia. Tidak ada maksud dan tujuan lain, yang sifatnya untuk mengumbar atau pamer kepada dunia. Ungkapan rasa bahagia yang ingin dibagi kepada semua orang, terkhusus mereka yang dikenal.
Ada ungkapan mengatakan “sedikit- sedikit pasti kalau ada momen selalu diupload dan diumbar, seperti orang yang sedang pamer saja”, tidak semua orang seperti apa yang sedang kita pikirkan. Mungkin maksudnya tidak lain dan tidak bukan, karena terlalu bahagianya dia dengan momen tersebut, sehingga ingin menunjukkan kepada orang lain, kalau dia sedang berada di momen bahagia tersebut.
Terkadang tidak ingin rasanya memiliki sosial media sebagai tempat pertemanan, karena setiap saat dengan hitungan perdetik postingan semua orang sudah berjajar di wall, sosial media. Begitu banyak berita- berita yang disampaikan oleh semua orang, baik tentang kehidupan pribadi maupun berbagi informasi, seputar berita terkini.
Melihat postingan setiap orang membuat diri menjadi patah hati. Pasalnya berita yang disampaikan adalah tentang kesuksesan ataupun kemampuan mereka yang bisa digunakan oleh orang banyak, atau penemuan yang mampu menghibur semua teman didunia maya. Sebenarnya postingan kesuksesan justru membuat diri kita bangkit dan berbuat lebih dari mereka. Kesuksesan demi kesuksesan yang wara- wiri di wall sosial media sesekali mampu memotivasi diri, tetapi tidak jarang diri menjadi kecil dan malu karena belum berbuat apa- apa untuk kemajuan diri sendiri.
Timbul rasa didalam diri, yaitu tidak ingin mengenal mereka semua yang ada didunia nyata maupun dunia maya, bukan tanpa sebab apa- apa, tetapi lebih kepada malu dikarenakan tidak membuat diri sendiri maju dan berkembang. Tidak ingin mengenal siapapun, agar rasa sakit dan patah hati tidak menjadi berkepanjangan. Mencoba menghibur hati dengan mengatakan akan lebih baik daripada mereka.
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar