Susah Minum Obat
Duh, rempong jadi Mak, kalau sudah anak yang sedang sakit, jadi serba salah. Pasalnya kalau sudah anak yang sakit, pastinya hal yang paling berat adalah membujuknya agar mau makan dan minum obat. Dua hal ini adalah hal tersulit yang harus diperjuangkan Emak, supaya anak lekas sembuh..Paniknya Emak karena anak yang sakit, sampai pernah tercetus oleh Emak, bahwa lebih baik dia yang sakit daripada anak. Segitunya pengorabanan Emak demi anak- anaknya.
Tak jarang Emak menjadi meradang melihat anak yang sudah dibujuk, tapi tetap kekeh, dengan membungkam mulutnya, agar nasi dan obat tidak mendarat di dalam mulutnya. Melihat hal itu emosi Ibu membuncah dan mulai tidak terkontrol, apalagi melihat anak memuntahkan makanannya dengan alasan makanan menjadi pahit. Tidak hanya makanan, obat yang manis pun terasa pahit.
Habis sudah kesabaran Emak, melihat anak yang lebih baik menahan sakit, daripada minum obat. Emak mulai berpikir, bagaimana caranya agar semua berjalan sesuai yang diharapkan. Taring dan kuku Emak mulai tumbuh panjang, mata memerah dan seketika itu juga Emak berubah menjadi “Megaloman”. Teriakan Emak yang sudah bercampur dengan kekuatan Megaloman, memaksa anak makan dan minum obat.
Obat yang dimakan bercampur dengan air mata, karena menahan sedih dan takut menjadi satu. Dengan terburu- buru memasukkan makanan, dan setelah itu langsung memasukkan satu sendok obat kedalam mulutnya.
Wajahnya pun berubah menjadi sangat marah dan merajuk, berangkat ke sekolah tanpa menyalam orang tua. Kegiatan ini sering berlangsung di pagi hari. Entah mengapa sebabnya, apakah karena anak selalu menggunakan hp dipagi hari, sehingga saat disuruh berhenti masih tanggung.
Dapat dimaklumi bahwa pekerjaan terberat seorang Emak di pagi hari adalah membangunkan semua orang untuk memulai aktivitasnya setiap hari. Agar tidak terlambat, peran Emak sangat berharga, yaitu mempersiapkan segala keperluan sebelum berangkat keluar rumah. Tidak hanya sampai disitu saja, tetapi setelah mempersiapkan kebutuhan seluruh anggota keluarga, Emak harus mengantar anak- anak kesekolah mereka.
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar