Fatmawaty Nasution

Instansi : SMPN 8 TEBING TINGGI SUMATERA UTARA Buatlah dirimu berguna bagi orang lain....

Selengkapnya
Navigasi Web
Posisi yang Serba Salah

Posisi yang Serba Salah

Sering kali kita sebagai manusia berada di posisi yang membingungkan. membingungkan kok bisa ya? Selalu hati bertanya bagaimana seharusnya sikap kita pada saat ada di posisi tersebut. Kata orang di kampung, namanya posisi yang serba salah, yang mengharuskan kita pada saat itu hanya mampu diam seribu bahasa dan memang nggak tahu harus berbuat apa. “Aneh”, pasti itulah kata pertama yang ditujukan, ketika berada di posisi tersebut.

Berawal ketika sedang duduk santai dengan teman yang pada saat itu kelelahan karena baru saja pulang dari berbelanja keperluan sehari- hari. Biasa wajahnya tidaklah pucat, karena itu adalah pekerjaan yang sudah biasa dia lakukan. Wajah yang selalu ceria, tidak pernah tampak kesedihan atau kegalauan, meski masalah yang dihadapinya sangatlah banyak.

Beban dan tanggung jawab sebagai seorang kakak pertama, membuatnya menjadi sangat mandiri dan ulet dalam mencari rupiah. Tapi kali ini berbeda, wajah yang lesu dan keringat mengucur deras hingga tangannya selalu menyeka wajahnya yang sudah mulai keriput, Bercerita sambil melepas lelah dengan sepiring nasi goreng yang ,masih panas.

Tidak ada angin atau hujan, tiba- tiba dari arah luar pagar, terdengar suara Pak Tua sedang memanggil namanya dari luar pagar. Betapa terkejutnya kami yang sedang santai menikmati nasi goreng dengan sepotong peyek.

Awalnya percakapan keduanya, terlihat santai dan santun, segala pertanyaan Pak Tua yang meminta hak miliknya, hanya dibalas dengan kata “sabar”. Tidak tahan Pak Tua diperlakukan seperti itu, maka dengan lantangnya membentak dan memaksa harus segera dibayarkan kewajibannya. Aku yang pada saat itu membersamai mereka, tidak mampu untuk melerai atau menghentikannya. Walau pada saat itu berada diantara mereka.

Berada di antara dua orang yang sedang berseteru, terlebih orang tersebut keduanya dikenal dengan baik. Duduk permasalahan yang dari awal tidaklah paham kenapa Pak Tua harus mengeraskan suara meminta haknya. Ternyata semua itu hanyalah karena uang. Karena keduanya adalah orang yang dikenal baik, untuk amannya lebih baik menghindari perseteruan itu.

Salam literasi.

.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post