Pesan Whatsapp kepada Guru
Seorang guru sesuai dengan makna arti kata pada guru tersebut, yaitu digugu dan ditiru. Berarti seorang guru juga dapat dikatakan sebagai model bagi seluruh siswanya. Setiap tindak tanduk dan perbuatan guru ketika berada di depan kelas, itu sudah termasuk dalam pembelajaran bagi siswanya. Penampilan adalah hal utama yang menjadikan daya tarik siswa untuk suka, senang bahkan mencintai seorang guru, dalam tanda kutip.Jika siswa sudah mempunyai tiga rasa tersebut, berarti sudah menjadikan modal dasar untuk siswa senang, suka dan cinta pada pelajarannya juga.
Mengajar dan belajar adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan ketika berada di dalam kelas, guru bertemu dengan murid. Pada saat guru mulai masuk kedalam kelas, maka sopan, santun dan etika dari seorang guru sudah mulai direkam oleh siswa. Gaya bahasa yang dipakai oleh seorang guru juga menjadi pembelajaran bagi siswa.
Bicara tentang sopan santun pada pembelajarn, berlaku di dunia maya. Guru membuat paguyuban kelas, tujuannya adalah untuk bertanya kabar, memberikan informasi, tugas dan soal ujian melalui grup kelas. Pada saat itu guru sudah dapat menilai, setiap siswanya satu persatu dengan balasan chat mereka.
Banyak siswa yang sering membalas pesan atau bertanya tentang hal yang tidak dia mengerti. Tetapi sedikit dari mereka yang menggunakan sopan santun dan etika. Kenapa demikian, karena semua itu diawali dari seorang guru juga.
Pada saat guru memberikan informasi, tugas ataupun soal, seharusnya diawali dengan salam dan bertanya tentang kesehatan dan kebahagiaan dari mereka. Kesiapan mereka untuk menerima tugas juga menjadi prioritas dalam kesuksesan dari materi yang disampaikan.
Pada saat informasi yang diberikan guru, kurang dipahami oleh mereka, tentulah ada pertanyaan- pertanyaan dalam bentuk pesan di grup. Pada saat itulah siswa yang bertanya, sering tidak memakai sopan santun dan etika. Dari bahasa yang digunakan dan waktu yang dipakai juga sudah menjadi penilaian dari sopan santun dan etika. Disinilah peran guru dalam membina dan mendidik siswa dengan memberikan contoh dalam penggunaan bahasa dan waktu. Ketika diberi arahan bagaimana cara menggunakan bahasa yang santun, siswa dengan cepat memahami dan memperbaiki cara mengirim pesan dengan menggunakan bahasa dan waktu yang tepat kepada guru. Semoga pembelajaran yang sederhana tersebut dapat diaplikasikan tidak hanya kepada guru, tetapi kepada semua orang dengan level yang berbeda.
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya keren