Fatmawaty Nasution

Instansi : SMPN 8 TEBING TINGGI SUMATERA UTARA Buatlah dirimu berguna bagi orang lain....

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjadi Manusia yang Terbaik

Menjadi Manusia yang Terbaik

Jodoh, rezeki, pertemuan dan maut, tidak ada yang tahu kapan, dimana dan bagaimana yang akan kita dapatkan. Sejauh mana kita berusaha untuk menggapai harapan dan impian, rezeki sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Tapi bukan serta merta semuanya kita pasrah dan tidak berusaha, agar apa yang diinginkan dan dicita- citakan sesuai dengan harapan.

Jodoh, semua sudah diatur dan digariskan kepada umat manusia, maka cari dan kejarlah, apa dan siapa yang akan menjadi pasangan hidupmu. Sebagian manusia menganggap jodoh ada ditangan Tuhan, jadi tidak perlu dicari, kalau memang jodoh maka akan datang sendiri, tinggal menunggu cepat atau lambat. Wah, pernyataan seperti itu sangat mencemaskan orang tua sedunia, karena bakalan anak gadis atau anak lajangnya akan menjomblo, sampai kabar dari Yang Maha Kuasa datang.

Rezeki, banyak yang mengatakan bahwa semua itu telah diatur, nggak perlu dikejar dan nggak bakalan pindah ke orang lain. “Hello, semua makhluk hidup yang masih bernyawa dan menghirup oksigen, haruslah gigih mengejar dan menaklukkan dunia, agar dapat meraih cita- cita yang diinginkan. Tapi sebagian orang menggunakan ilmu selamat dengan mengatakan “rezeki sudah ada yang mengatur”.

Pertemuan yang sudah ditakdirkan kepada setiap insan yang ada dimuka bumi, adalah suatu anugerah yang tidak ternilai harganya, siapa, kapan dan dimana seseorang akan bertemu dengan orang lain, bukan karena sesuatu yang direncanakan, tetapi semua itu sudah digariskan kepadanya. Beruntunglah seseorang yang dipertemukan dengan orang- orang penting dalam hidupnya, karena hal itu akan berdampak baik bagi dirinya. Lantas bagaimana orang yang dipertemukan dengan orang yang berpengaruh buruk bagi dirinya? Apakah itu termasuk takdir atau orang tersebut yang telah memilih jalan hidupnya.

Maut adalah ketentuan dari Allah, bahwa segala makhluk yang hidup maka akan diminta pertanggung jawabannya dengan cara menjemput ajalnya, yaitu memisahkan raga dan ruhnya. Maut yang akan menjemput makhluk hidup telah ditulis di Yaumul Mahfudz. Awal kehidupan umat manusia, sampai ajal dijemput, kapan, dimana dan bagaimana caranya hanya dia dan sang pencipta yang mengetahuinya.

Mensyukuri segala apa yang terjadi dan berusaha menjadi manusia yang terbaik, baik itu didunia maupun diakhirat kelak, sesuai dengan peribahasa mengatakan “Kejarlah duniamu seolah kau akan hidup selamanya, dan kejarlah akhiratmu seolah kau akan mati besok”.

Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post