Fatmawaty Nasution

Instansi : SMPN 8 TEBING TINGGI SUMATERA UTARA Buatlah dirimu berguna bagi orang lain....

Selengkapnya
Navigasi Web
Membangun Empati Sejak Dini

Membangun Empati Sejak Dini

Belajar adalah proses seseorang menjadi lebih dewasa dan memahami arti dari kehidupan yang sesungguhnya. Belajar juga tidak pernah memandang status, apakah orang kaya, miskin, tua atau muda. Belajar adalah wahana untuk diri sendiri, akankah mencoba permainan yang mudah, biasa saja, atau langsung ke wahana yang sangat ekstrim sekalipun. Tidak semua orang yang baru belajar, mampu segalanya, tentu saja keahliannya yang telah dia punya yang harus tetap diasah agar tetap tajam, dalam segala hal,

Terkadang pembelajaran yang hanya sekilas, dan sambil lalu, itu pula yang telah direkam dan didokumentasikan seseorang. Pembelajaran sekilas itu, ternyata bermakna dan dapat menjadikan seseorang tersebut sadar akan pentingnya suatu hubungan.

Pembelajaran dimulai dari Ibu membuka aplikasi sosial media, yang sering dijadikan Ibu sebuah inspirasi untuk menulis. Postingan- demi postingan berseliweran satu persatu. Jika postingan itu menarik, Ibu berhenti sejenak untuk lebih fokus melihat sampai habis. Tetapi sebaliknya jika postingan tersebut kurang menarik, Ibu terus mengganti ke berikutnya.

Suatu ketika ada postingan yang sangat menyedihkan, sehingga empati Ibu terbawa larut dalam suasana yang telah diciptakan mereka, sehingga air mata tanpa terasa mengalir begitu saja. Tanpa sadar anak mengetahui kalau Ibunya sedang menangis, dan bertanya perihal tersebut. Ibu menceritakan kenapa Ia begitu terhanyut, sambil memperlihatkan cuplikan dari postingan tersebut. Ibu tidak menyangka kalau anak lebih tersentuh dan ikut menangis, sambil mengatakan mulai dari kedepan, setiap ada orang yang berjualan harus kita beli.

Beberapa minggu selang kejadian tersebut, sewaktu pergi membeli makanan di salah satu warung bakso, ada beberapa pedagang kerupuk yang sedang berjalan dari meja satu kemeja yang lain, sambil menawarkan dagangannya, Ibu melarang dan jangan membelinya, anak mengingatkan ke Ibu kalau kita harus berbagi, seperti yang ada di internet

Alhamdulillah, ternyata anak menyadarkan orang dewasa bahwa pentingnya berbagi. Ibu hampir saja melupakan kejadian beberapa minggu yang lalu, bahwa ada seorang nenek yang harus berjualan keliling demi menghidupi keluarganya.Anak menyadarkan Ibu bahwa , “ berbagi itu indah “.

Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bunda, setuju tumbuhkan empati sejak dini.

09 Sep
Balas



search

New Post