Fatmawaty Nasution

Instansi : SMPN 8 TEBING TINGGI SUMATERA UTARA Buatlah dirimu berguna bagi orang lain....

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Si Bungsu harus Bangun Pagi

Ketika Si Bungsu harus Bangun Pagi

Enaknya yang mempunyai anak satu, nggak terlalu repot mengurusnya, hanya satu, jadi fokus untuk mengurusnya, itu bayangan Ibu yang mempunyai anak lebih dari satu. Begitu juga sebaliknya seorang Ibu yang mempunyai anak satu, mengatakan sebaliknya, bahwa mempunyai anak yang lebih dari satu itu asik, di rumahnya rame dan sudah pasti ada teman bermain dan menjaga adikknya.

Sedangkan aku adalah seorang Ibu yang mempunyai tiga orang anak, tetapi aku mengalami keduanya. Punya anak tiga tetapi harus mengurus anak satu yang ternyata keluhan kedua Ibu punya anak satu dan lebih, sekarang harus aku alami.

Anak pertama dan kedua, sekarang mondok di pesantren yang sama, kesepakatan kami sebagai orang tuanya adalah, agar mereka mendapat ilmu agama yang lebih dari orangtuanya, dan yang pasti untuk bekal masa depan mereka kelak. Sebelumnya mereka lah yang mengurus adiknya dalam segala hal, mulai dari belajar, makan hingga segala pernak- pernik lainnya. Sementara Ibu tinggal penyempurnaan pekerjaan mereka. Benar kata orang tua dulu, kalau mempunyai anak perempuan, banyak membantu Ibu dalam mengurus rumah tangga, termasuk mengurus adik- adiknya.

Tinggallah si bungsu di rumah, seorang anak laki- laki yang masih duduk dibangku dasar. Ibu yang biasanya sedikit santai dalam mengurus si bungsu, sekarang kewalahan karena mengurus seorang diri, mulai dari bangun pagi, menyiapkan sarapan dan bekalnya, sampai mengurus segala keperluan sekolah.

Ternyata mengurus anak perempuan dengan anak laki- laki sangat jauh berbeda. Seorang anak perempuan sangat mandiri, mulai dari kecil. Segala keperluannya mulai dari bangun tidur, menyiapkan perangkat sekolah, hingga makan, mereka mampu menyiapkan sendiri, sehingga Ibu tidak terlalu lelah, karena dibantu.

Sekarang mengurus si bungsu, seorang anak laki- laki, serasa Ibu baru mempunyai seorang anak, karena segala sesuatunya harus Ibu yang menyiapkan. Mulai dari bangun tidur Ibu harus menyiapkan tenaga yang ekstra dan melatih kesabaran, karena membangunkannya harus dengan kelembutan, jika tidak si bungsu akan mengatakan, “ternyata hidup itu nggak enak, lagi enak tidur harus bangun dan berangkat sekolah, bagus nggak usah hidup aja sekalian”. Sontak Ibu terdiam sambil mengelus dada menahan sabar.

Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, anugerah yang luar biasa. Berapapun jumlahnya ya,Bu

25 Aug
Balas



search

New Post