Ketika Aku menjadi Guru Honor Swasta
Terkadang melihat kenangan manis masa yang lampau, membuat kita ingin kembali kemasa itu. Masa dimana pertemanan yang terjalin sangatlah indah, penuh dengan kebersamaan dalam suka maupun duka. Pertemanan yang benar- benar apa adanya, tanpa rekayasa dan tanpa kemunafikan. Berteman dengan melihat persamaan bukan perbedaan. Bekerja ditempat yang sama dan sama- sama bekerja dengan orang dalam satu wadah, yaitu Yayasan yang dibangun oleh keluarga.
Bekerja dengan satu niat, yaitu mencerdaskan anak bangsa, demi melanjutkan perjuangan mempertahan dan mengembangkan negara yang telah diperjuangkan oleh para Pahlawan. Persamaan inilah yang terus kami bangun satu dengan yang lain. Niat yang lurus tanpa ada embel- embel di belakangnya.
Hasil jerih payah dengan menjual jasa menyalurkan ilmu dengan berbagai cara. Setiap tetesan keringat inilah yang dihargai oleh Yayasan untuk menyambung hidup keluarga dirumah. Tidak pernah terlintas didalam pikiran kami, kalau ada pemberontakan dalam melaksanakan tugas, setiap hari. Dengan tulus ikhlas dan mengharapkan ridho sang Illahi Rabbi, membuat jerih payah kami, walaupun sedikit, tetapi berkah sampai akhir bulan.
Loyalitas adalah tuntutan yang paling utama dalam melaksanakan tugas sehari- hari, dibarengi dengan profesional dan kompetensi yang mumpuni, membuat kami mampu bertahan dan bersaing dengan para junior. Tidak ada yang perlu ditakuti ketika pekerjaan yang kita lakoni memenuhi kualifikasi dan standar yang diharapkan oleh Yayasan, sehingga tidak perlu khawatir ketika setiap tahun ajaran baru, apakah kita akan dipanggil untuk bekerja sama selama satu tahun atau dirumahkan tanpa ada kata pemberhentian.
Masa- masa indah ketika bekerja sebagai guru honor di swasta, sangatlah tidak terlupakan. Kebersamaan yang dimiliki semua guru, membuat jalinan silaturahmi semakin kuat. Tidak ada kata siapa yang kaya atau yang miskin, selama masih bekerja sebagai guru di Yayasan, maka kita adalah sama, senasib sepenanggungan. Perasaan emosi yang selalu bergejolak, terkadang naik dan terkadang turun, Kepanikan dan keresahan dengan jantung yang berdegup kencang, seperti anak sekolah yang menunggu hasil pengumuman kelulusan, ketika tahun ajaran baru, apakah masih dibutuhkan dan berapa jumlah jam mengajar yang diberikan, karena menyangkut gaji yang diterima selama satu tahun kedepan.
Semua itu hanya dapat dirasakan sebagai guru honor yang bekerja di swasta. Masa indah yang tidak terlupakan. Gaji yang kecil tetapi sangat nikmat rasanya, karena semua guru merasakan hal yang sama.
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya, bun. Salam sukses selalu!