Kesempatan yang telah diberikan untuk yang kesekian kali, jangalah diabaikan dan disepelekan. Waktu yang diberikan dengan percuma dengan kesempatan yang sangat banyak, ini merupakan suatu rezeki yang tidak terperi. Berulang kali tiada pernah ada rasa jemu, lagi dan lagi, adalah suatu hal perlu disikapi untuk melakukan perubahan, karena ini merupakan suatu peringatan agar kedepannya lebih mawas diri.

Terlalu sepele, tepatlah rasanya menggambarkan pengakuan diri terhadap tugas yang telah diamanahkan. Seharusnya peringatan yang diberikan adalah suatu pertanda agar diri lebih bijaksana dalam memanfaatkan waktu yang telah dengan rela hati menanti terlalu hingga tak mampu merelakan diri tertinggal.

Naifnya diri ini yang dengan sengaja mengulur- ulur tanpa ada rasa riskan sedikit pun. Maafkan aku wahai waktu yang sangat baik, telah menunggu dan mengingatkan. Didetik- detik terakhir pergantian masa, ia tetap menunggu dan memberikan isyarat agar aku segera bergegas untuk mengerjakan semua tugas yang telah diamanahkan. Janji yang selalu diucapkan, dengan rasa sadar aku mengkhianatinya. Aku takut untuk melakukannya, karena tidak pernah menepatinya. Biarlah waktu yang memutuskan kepadaku.

Salam literasi.