Seorang wali kelas adalah orangtua dari satu kelas siswa yang terdiri dari 30 siswa. Kalau dituruti satu persatu siswa, pastilah mempunyai keinginan yang berbeda. Tidak akan sanggup satu orang dewasa menghadapi 30 siswa yang berbeda latar belakang dan budaya yang berbeda. Tapi ditangan seorang guru semua itu harus dihadapi dan dijalani, dengan tanda kutip ikhlas dan ridho, semata hanya karena Allah ta’ala.

“ Ya, sudah jadi pekerjaannya, segala resiko harus dihadapi”, memanglah benar, tapi apapun perbandingan pekerjaan, tetaplah guru berbeda. Pekerjaan yang dilakoni seorang guru adalah menghadapi makhluk hidup yang tidak boleh sedikitpun meleng atau berpaling, jika tidak maka dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang diluar kehendak.

Berbeda dengan profesi lainnya, yang menghadapi sebuah kertas ataupun alat bantu lainnya seperti komputer atau sejenisnya. Profesi lain, seperti bekerja di kantor, pekerjaan dapat diselesaikan sekaligus atau sebaliknya. Pekerjaan dengan resiko yang kecil karena tidak berhubungan dengan nyawa.

Profesi guru yang bertindak sebagai wali kelas adalah spesialiisasi menghadapi dan membina satu kelas khusus, sebagai penanggung jawab dan perwakilan dari orangtua siswa. Segala tindak tanduk dan perilaku siswa dalam satu kelas sudah menjadi tanggung jawab wali kelas. Seorang wali kelas haruslah mengetahui dan memahami segala karakter siswanya, sehingga dapat dengan mudah untuk membina dan mendidiknya.

Latar belakang orangtua, keluarga, dan lingkungan sekitarnya, haruslah minimal diketahui, jika siswa berubah atau sulit untuk diatasi, seorang wali kelas dengan bijaksana mengatasinya. Biasanya guru mata pelajaran yang menghadapi kelas tersebut, selalu berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan wali kelas dalam mengelola kelas tersebut. Komunikasi dua arah antara guru mata pelajaran dengan wali kelas sangat membantu dalam tumbuh kembang akademis siswa.

Komunikasi tersebut sangat membantu dalam membuat laporan akhir penilaian siswa yang akan diberikan kepada orang tua, sehingga semua orang tua dapat mengetahui bagaimana perkembangan akademis, moral dan mental siswa. Komunikasi dan tukar pikiran juga dilakukan dengan orangtua, agar apa yang dilaporkan antara pihak sekolah dan orang tua menjadi sinkron. Bahagianya seorang wali kelas adalah ketika wali kelas, guru mata pelajaran dan orangtua mampu menjalin kerjasama untuk membantu tumbuh kembang siswa, sehingga apa yang telah dipelajari di sekolah, dapat diaplikasikan di rumah, begitu juga sebaliknya.

Salam literasi.