Bertentangan dengan Isi Hati
Ada kalanya saat dimana kita sedang di masa sibuk, bahkan menggunakan awalan ter. Ya saat tersibuknya kita, sehingga waktu untuk kebutuhan pribadi terabaikan. Apapun pekerjaan nya, baik dirumah maupun diluar rumah pasti pernah merasakan hal seperti ini, mungkin bukan hanya pernah, tetapi sering sekali, kalau dihitung dengan hari yang jumlahnya ada 7, kesibukan orang di zaman sekarang mungkin ada 5 hari, dan selebihnya agak sedikit luang, tetapi bukan tidak ada kegiatan, tetap saja sibuk dirumah dan beberes.
Terkadang kalau kita coba mengingat kejadian demi kejadian setiap hari, pastilah selama satu bulan itu, ada dimana kita dalam rutinitas yang sangat melelahkan. Gambaran kalau satu minggu itu adalah hari tersantai, ternyata sebaliknya, hari tersebut adalah hari yang sangat dan paling melelahkan dalam sejarah pekerjaan kita.
Entah kenapa prasangka yang kita pikirkan selalu datang sebaliknya, terkadang hati ini takut untuk berkata- kata. Baru saja mengkhayal yang indah tentang pekerjaan, eh.. ternyata datang sebaliknya. Berharap pulang cepat karena pekerjaan yang tidak banyak, ternyata datang sebaliknya. Tidak ada pekerjaan pokok, tetapi sampingan begitu banyak sehingga menyesakkan dada, bahkan jadwal pulang semakin lama dan selalu menunggu proses selesai penguploadan.
Tidak semua perkataan di dalam hati datang sebaliknya pada dunia nyata, tetapi pada saat rasa yang berlebihan itu muncul didalam sanubari, pada saat itu juga rasa kekecewaan itu datang. Teguran itu langsung datang, agar kita hendaknya berpikir sebelum mengungkapkan rasa. Suka tidak suka harus dijalani dengan rasa ikhlas setiap apa yang telah kita ucapkan dan perbuat.
Teguran yang diberikan pertanda bahwa kita harus tetap berprasangka baik dengan niat yang tulus hanya kepada Allah SWT. Bukan karena prasangka tersebut, tetapi lebih kepada apa yang telah diberikan tanggung jawab kepada kita, hendaknya dilaksanakan dengan sebaik- baiknya.
Muhasabah diri dengan flashback apa yang telah kita perbuat tidak hanya kepada orang lain, tetapi terkhusus diri sendiri. Karena kesuksesan dan keberkahan umur dan rezeki itu dimulai darii kita sendiri, jangan bohongi diri
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar