Tepatlah kiranya pendapat orang jaman dahulu, bahwa yang namanya perempuan harus serba bisa. Mulai dari sumur, kasur dan dapur. Awalnya sih banyak yang bingung, kenapa harus menguasai yang tiga poin itu saja, sementara masih banyak lagi yang harus dikuasai seorang perempuan.

Pada zaman Siti Nurbaya, memang sudah ada kata- kata tersebut yang mewakili perempuan yang belum menikah, untuk dipersunting laki- laki. Misalnya saja sumur, ibaratnya perempuan harus pintar mencuci. Pintar di kasur, itu ibarat seorang perempuan yang nantinya menikah harus mampu melayani suami baik lahir maupun batin. Yang terakhir adalah dapur, ini pastinya wajiblah bagi perempuan pandai memasak, dan melayani keluarga untuk urusan perut. Tiga poin dalam mengurus rumah tangga, itu sudah mewakili kemampuan seorang perempuan, karena dengan menguasai yang tiga poin kestabilan dalam rumah sudah terjamin, itu sisi dari seorang perempuan.

Berbeda di zaman sekarang, seorang perempuan harus mampu menguasai semua bidang, baik urusan yang kecil, maupun yang besar. Tidak ada kata manja ataupun kata tidak bisa, semua harus ditangani sendiri. Didalam hati yang terdalam seorang perempuan sebenarnya tidak ingin bergantung dengan pasangannya, terkadang ada hal yang sudah berulang kali dicoba, tetapi memang tidak bisa.

Semua orang tahu kalau meminta pertolongan orang lain, harus sabar dan tidak jarang mengurut dada, dikarenakan harus menunggu. Penantian yang terkadang menampilkan bulir bening yang membasahi kedua pipi.

Diakui seorang perempuan lebih sensitif daripada laki- laki, hanya karena diabaikan saja sudah merasa kalau dia tidak diperhatikan lagi, padahal belum tentu maksud dari pasangannya demikian. Di zaman sekarang jika tidak ingin diremehkan dan dikucilkan sebagai seorang yang tidak berguna, maka harus mampu menguasai apa saja, dari mulai kemampuan yang terkecil sampai kemampuan yang terbesar.

Seperti kegiatan sehari- hari mulai dari mengangkat galon air minum, jika sudah habis, sampai memasang tabung gas untuk memasak kebutuhan setiap hari. Mengharapkan bantuan dari pasangan sungguh harus menekan perasaan terlebih dahulu dan bersabar sampai waktu untuk kita tiba, jika tidak ya berusahalah mampu untuk memasang gas, dan jangan panik, karena tidak ada kata yang tidak bisa, jika belum dicoba. Urusan meledak itu soal belakangan, yang penting jangan terlalu bergantung dengan pasangan.

Salam literasi.