Fatmawaty Nasution

Instansi : SMPN 8 TEBING TINGGI SUMATERA UTARA Buatlah dirimu berguna bagi orang lain....

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Bercermin dari Orang Tua

Belajar Bercermin dari Orang Tua

Jauh akan harum baunya, jika dekat seperti bau tahi, pepatah itu tepatlah kiranya, menggambarkan kehidupan seorang anak dewasa yang telah berumah tangga, yang tinggal dekat atau satu rumah dengan orangtua atau mertua. Tetapi gambaran kehidupan tersebut dengan tanda kutip, tidak semuanya seperti itu, hanya sebagian kecil saja, atau hanya di cerita dongeng, negeri antah berantah.

Pikiran dan perasaan anak dan menantu yang berdekatan dengan orangtua, sering negatif, tatkala keinginan orang tua berseberangan dengan keinginan anak dan menantu. Merasa selalu dipojokkan dan disalahkan karena tidak sesuai dengan keinginan orangtua. Sering dibanding- bandingkan dengan beberapa anak yang cocok dengan orangtua, baik dalam kebaikan, sikap dan pelayanan yang telah diperbuat oleh anak- anak yang lain.

Didepan anak dan menantu yang rumahnya berdekatan, sering melakukan kesalahan dan dianggap tidak perhatian dengan orangtua. Orangtua sering diabaikan, dan sibuk dengan kehidupan sendiri. Ada saja kesalahan yang diperbuat anak yang dekat, tidak pernah benar. Itulah anggapan dalam hati sang anak terhadap orangtuanya.

Berbeda dengan pemikiran orang tua terhadap anak yang berdekatan dengan orangtua, beliau selalu menganggap anak terlalu sibuk dengan urusan pribadi, tidak pernah diingat orang tua. Orangtua yang suka ditemani setiap hari dan setiap waktu, tetapi waktu anak untuknya tidak ada. Ingin ditemani makan bersama dan diperhatikan dalam makanan yang harus dikonsumsi dari mulai pagi hingga malam menjelang tidur.

Jika anak menepis rasa ego dengan orangtua, tepislah sekarang, selagi pintu  surgaNya Allah SWT  belum tertutup untuk kita semua. Orangtua bukan tidak senang dan membandingkan anak satu dengan yang lainnya, tetapi beliau hanya menunjukkan rasa bahagianya dikarenakan kebanggaan dengan anak yang lainnya, hanya kepada anaklah dia dapat menceritakan ungkapan hatinya.

Genggamlah tangan pasanganmu dan tenangkan hatinya jika mulai dibandingkan dengan menantu lainnya. Karena pada umumnya orangtua jika sudah sepuh memang suka berulang kali bercerita tentang hal yang sama, tanpa disadarinya. Sebagai yang muda dan diposisi anak kita harus dapat memakluminya, karena kita tidak tahu tua nanti, apakah sama seperti orangtua kita sekarang, atau bahkan lebih parah. Semoga orangtua kita dapat menjadi ladang pahala kita menuju pintu surgaNya Allah SWT.

Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post