Akun Belajar yang disalahgunakan
Ini baru berita yang hot, ternyata selama ini akun belajar terus dipantau bagaimana perkembangannya, tidak hanya itu saja dokumen apa saja yang telah disimpan oleh pendidik dan peserta didik, tidak luput dari pantauan. Iihh, seramnya cerita jailangkung, ternyata berita ini lebih horor bestie. Tidak disangka dan tidak terduga oleh semua orang yang menyimpan data- data diluar dari pendidikan.
Awalnya memang semua sudah tahu, kalau akun belajar tersebut yang berasal dari kementrian pendidikan, harus dimanfaatkan untuk dunia pendidikan khususnya. Sudah menjadi hukumnya, siapa yang membuat, pastilah dapat dan harus mampu mengendalikan segala kegiatan yang terdapat didalamnya.Tanpa terkecuali, baik itu pendidik, tenaga pendidik dan peserta didik.
Iming- iming yang diberikan oleh kementrian pendidikan, sudah dibuktikan, dengan memberikan wadah yang cukup besar bagi semua elemen pendidikan agar mampu menghasilkan karya tanpa batas. Kementerian pendidikan memberikan akun belajar dengan kapasitas yang sangat besar yaitu sebanyak 1 Tera, di dalam awan yang disebut dengan Google Drive.
Kabar gembira disambut dengan bahagia oleh semua elemen pendidikan. Euforia yang tercipta dengan kabar tersebut, secepatnya direalisasikan oleh kementrian pendidikan. Sosialisasi pun segera merata disetiap sudut wahana. Satu dua orang hingga merata pada akhirnya ditatar oleh kementrian untuk mampu menggunakan akun belajar, setelah itu mengimbaskan kepada semua elemen pendidikan.
Akhirnya tidak butuh waktu lama, hampir semua merata telah mampu menggunakan akun belajar. Lantas wadah yang telah diberikan dengan tujuan agar semua data yang berhubungan dengan dunia pendidikan dapat tersimpan rapi tanpa cemas data akan rusak ataupun hilang dalam jangka waktu yang sangat lama, apakah diminta pertanggung jawabannya.
Jawabannya, jelas semua yang telah diberikan dengan percuma, akan diminta pertanggung jawabannya. Tim pemantau dari kementerian pendidikan telah menemukan banyak penyalahgunaan akun belajar. Salah satunya adalah penemuan dengan menyimpan banyak drama korea yang tidak ada sama sekali hubungan dengan dunia pendidikan. Tidak ada yang salah dengan drama korea, hanya sangat disayangkan kenapa lebih banyak data yang tersimpan berisi dokumen yang tidak sinkron dengan dunia pendidikan. Penyesalan yang dirasakan oleh kementrian pendidikan.
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar