Fatmawati

Fatmawati, M.Pd. guru SMP Negeri 1 Kedawung , Jln. Cideng Jaya no. 299 Kertawinangun Kec. Kedawung Kab. Cirebon Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
IDE MENULIS ADA DI SINI

IDE MENULIS ADA DI SINI

Kali ini penulis akan merunut kembali kegiatan menuju lokasi Bumi Perkemahan Kiarapayung, Sumedang, tanggal 1-2 November 2017 lalu. Perjalanan ini dalam rangka Jambore Literasi Jawa Barat Tahun 2017.

Penulis baru menyadari, setelah mengikuti Pelatihan Menulis Buku, Sagusabu bersama Tim Mediaguru, ternyata banyak ide yang bisa dijadikan sumber inspirasi. Kali ini penulis akan menggali ide yang mungkin saja layak dan bagus dijadikan sumber/ bahan tulisan untuk sebuah buku.

Perjalanan belum dimulai, baru pada tahap persiapan pemberangkatan. Keceriaan para peserta WJLRC yang mendapat kesempatan untuk mengikuti Jambore Literasi. Ini bisa dikemas menjadi entah itu puisi atau cerpen atau pengalaman yang paling berkesan. Mengapa...? Bukan isapan jempol belaka, setelah berjuang sepuluh bulan, melawan kemalasan yang ada pada diri para peserta, membaca buku, membuat reviu minimal 24 buku, mempresentasikan dengan penuh tantangan suka dan duka. Berbagai upaya pun dilakukan oleh pembimbing untuk membuat peserta bertahan dalam tantangan. Mulai dari memberikan hadiah kecil, berupa pin bros, mengajak berjalan-jalan, refreshing ala WJLRC, (mendatangi toko buku terbesar se kabupaten/kota, mengunjungi Perpustakaan Wilayah, hingga makan-makan bareng yang murah meriah).

Banyak cerita yang mewarnai kegiatan WJLRC di tempat penulis ini mengajar, sekaligus sebagai guru perintis dan pembimbing peserta WJLRC.

Sisi lain yang tidak pernah disangka sebelumnya, bahwa ternyata peserta bimbingan penulis masih ada yang belum pernah sekalipun mengunjungi toko buku. Di tengah perjalanan seorang peserta memdekat dan berbisik, “Bu, saya di belakang aja”. Dari gelagatnya, penulis paham lalu balik bertanya, “Apakah kamu belum pernah naik tangga lift ?” tanpa panjang lebar lagi, penulis mengarahkan peserta lainnya untuk naik terlebih dahulu. Miris , hati terusik, terharu, perjalanan kami langsung terlihat hasilnya. Memberikan pengalaman kepada peserta. Pelajaran kecil, naik tangga lift. Setidaknya mereka bisa bercerita. Di bagian ini, inspirasi bisa dikembangkan. Bagaimana mungkin...? Tapi ini nyata, ada kesenjangan yang luar biasa. Hidup di sisi kota, tapi venue ngdeso. Jangankan jalan-jalan ke toko buku, makan malam di restoran yang paling sederhana sekali pun, di rumah saja masih ala kadarnya... iya itu kalau ada. Tapi upsh...! Ke mana mereka sekeluarga sekadar berekreasi??? Wow..., ke sebuah pondok pesanteren. Peserta ini, bersama keluarganya rutin mendatangi ponpes yang mengadakan pengajian rutin, di hari Ahad. “ Bu, ikut yuk ke pondok Al-Bahja” ajaknya suatu ketika kepada penulis. Bukan karena hendak memata-matai peserta ini, tetapi Alhamdulillah, Allah SWT memberikan kesempatan, penulis mengunjungi pesantren yang dimaksud. Dan benar adanya, peserta dan keluarganya ada di sana, Selanjutnya,... ternyata di sina banyak hal yang bisa dijadikan sumber inspirasi.

Di pesantren ini, penulis menapak kaki untuk pertama kalinya. Dan di sambut oleh wanita bercadar, dari suaranya dapat ditebak usianya, dia adalah salah seorang siswa yang sedang piket. Sangat ramah menyambut penulis . bahkan bersedia mengantarkan sampai ke tempat acara pengajian itu berlangsung. “Semoga istikamah yah, Bun” kata wanita bercadar itu meninggalkan penulis yang sedang galau. Hmm, kok ngelantur ke mana-mana sih?. Namanya juga sedang berkeliling mencari inspirasi.

Perjalanan berikutnya mengunjungi perpustakaan daerah. Maaf, kali ini penulis rada-rada. Bagaimana penulis akan mengajak dan bercerita panjang lebar tentang perpustakaan daerah, jika selama ini penulis hanya berkutik di pojok ruang, yang di atas pintunya tertulis ‘Perpustakaan Sekolah’. Itupun karena surat tugas dari pimpinan, bukan atas kesadaran ingin menambah wawasan. Bagian ini cukup terusik di hati saja, peserta tidak usah tau. Siapa yang akan menjadi kambing hitamnya? ...Inspirasi lagi kan? Apa yang harus kita lakukan sebagai seorang guru, sekarang....saat ini juga..., agar siswa kelak tidak seperti ...., terhindar dari ....malas membaca.

Kepada para peserta yang ikut dalam kegiatan Refreshing ala WJLRC. Penulis berusaha meyakinkan bahwa bersungguh-sungguh dalam belajar, membaca buku, mereviu buku, dan kompak saling mendukung di antara peserta dan pembimbing. Keakraban di antara peserta terjalin dengan baik. Di bulan ke delapan tantangan, tepatnya dihari ulang tahun penulis. Mereka memberi kejutan, jauh-jauh datang berboncengan membawa kue ulang tahun. Luar biasa, untuk memberikan ini, mereka rela patungan dari uang jajan. Yah, Penulis terinspirasi, pada bagian ini untuk membuat cerpen. Mungkin juga puisi atau bentuk yang lainnya yang bisa menampung rasa haru penulis, baper.

Kini peserta yang lolos mendapat undangan. Membuktikan bahwa mereka layak memperoleh penghargaan, piagam, medali, atau sejenisnya. Mereka layak dijamu oleh pemilik, pemberi tantangan, Gubernur Jawa Barat. Mereka adalah generasi Tangguh Taklukan Tantangan.

Sehari sebelum pemberangkatan para peserta menerima jadwal dan penjelasan kegiatan yang akan mereka hadapi di tempat kegiatan. Ada enam venue yang akan mereka kunjungi dan ikuti. Antara lain, kaulinan barudak (permainan tradisional), memburu harta karun, write a thon, bahasa insyarat, leadership team building game dan tantangan WJLRC. Dan yang menarik ketika para peserta diharapkan memakai kostum tokoh/cita-cita. Apakah ini bisa menjadi sebuah tulisan dalam bentuk buku..?

Perjalanan menuju tempat Jambore Literasi baru akan dimulai setelah semua persiapan dan waktunya tiba.

Waktu pemberangkatan sudah diumumkan. Para peserta sangat senang. Dan Kegembiraan orang tua peserta pun tidak bisa disembunyikan. Mereka mengantarkan putri-putri (kebetulan semua peserta dari sekolah penulis adalah perempuan semua.) ke tempat berkumpul, sebelum pemberangkatan.

Para peserta secara bergelombang mendatangi titik kumpul di salah satu sekolah. Yang menarik untuk dijadikan sumber inspirasi adalah semangat peserta tetap menyala meski pun jarum jam menunjukkan pukul 2.30, waktu yang telah ditentukan untuk merapat ke sekolah. (Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ide tulisan ada di mana-mana, tergantung bagaimana kita menggali dan mengolahnya

13 Nov
Balas

Bagaimana mengolahnya...tantangan baru muncul he hr

13 Nov

Kalau sdh sekali menulis, ternyata ide itu bisa muncul kapanpun dan dimanapun

13 Nov
Balas

Bisa dirasa ternyata banyak ide....bagaimana mengemasnya ...ini tantangan lagi

13 Nov

terus eksis bun. biar yg lain ikut terpacu.

13 Nov
Balas

Itu tujuan utamanya, menginspirasi yang muda muda

13 Nov

terus eksis bun. biar yg lain ikut terpacu.

13 Nov
Balas

terus eksis bun. biar yg lain ikut terpacu.

13 Nov
Balas

terus eksis bun. biar yg lain ikut terpacu.

13 Nov
Balas

Bud Follow dongg

13 Nov
Balas

Sudah kucoba tp tdk tau lg bgmn cara temukan namamu he he...

15 Nov



search

New Post