Fatmawati

Fatmawati, M.Pd. guru SMP Negeri 1 Kedawung , Jln. Cideng Jaya no. 299 Kertawinangun Kec. Kedawung Kab. Cirebon Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
GUPRES, Juaranya sudah dikondisikan....Benarkah?

GUPRES, Juaranya sudah dikondisikan....Benarkah?

GUPRES

Juaranya sudah dikondisikan.... Benarkah???

Tepat pukul 6.30 aku sudah berada di lingkungan sekolah. Tidak biasanya Kepala Sekolah sudah berada di sana terlebih dahulu. Aku belum turun dari kendaraanku, terlihat beberapa guru juga sudah tiba di sekolah. Seperti biasanya kami bersalam-salaman sembari menanyakan kabar masing-masing.

“Bagaimana hasil seleksi gupresnya, Bu?” tanyaku kepada Ibu guru yang beberapa hari terakhir ini mengikuti serangkaian tes Pemilihan Guru Berprestasi.

“Sstt...Rupanya calon juara itu sudah ada sebelum tes!” sambil berbisik-bisik.

“Maksudnya apa, Bu? tanyaku lagi penasaran.

“Juaranya itu sudah dikondisikan.” lanjutnya lagi.

Sontak aku kaget mendengarkan jawaban dari guru tersebut. Penjelasannya membuat kupingku agak panas dan hatiku miris dan kecewa. Kalimat , “sudah dikondisikan” senantiasa terngiang-ngiang. Benarkah?

Aku bisa memahami maksud kalimat guru tersebut. Kalimat ini bisa bermakna ganda. Bermakna konotasi positif dan juga bisa bermakna konotasi negatif. Jika yang mengucapkan adalah peserta yang masuk peringkat sepuluh besar, maka mungkin maknanya positif. Tetapi jika yang mengucapkan adalah guru yang tidak mencapai target, mungkin maknanya bisa negatif.

Aku berusaha memaknai kalimat guru dengan susah payah. Berusaha berpikiran positif. Menjadi juara memang harus dikondisikan. Tanpa itu, mustahil bisa berhasil. Ini sesuai pengalaman yang pernah aku alami.

Tepatnya setahun yang lalu, untuk kedua kalinya ditugaskan untuk mengikuti pemilihan Guru Prestasi Tahun 2016. Yang sebelumnya 2012 telah melaksakan hal yang sama.

Berkat pengondisian itulah saya berhasil meraih juara kedua. Sementara tahun 2012 berhasil hingga meraih juara ketiga.

Pengondisian demi pengondisian aku lewati untuk sampai pada tahap seleksi dimulai. Tahun 2012 aku menerima tugas dari kepala sekolah, yang sebelumnya tahun 2011 kutolak karena kondisi aku belum memungkinkan. Tetapi sejak itu saya mulai mempersiapakan diri.

Seiring dengan manfaat pemilihan guru berprestasi seperti yang tercantum pada Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Guru SMP Berprestasi Tahun 2014 dan Tahun 2017 masih senada bahwa salah satu manfaat kegiatan pemilihan guru SMP berprestasi yakni memotivasi guru untuk meningkatkan kinerja, disiplin, dedikasi, dan loyalitas demi terciptanya tujuan pendidikan yang semakin berkualitas. Dasarnya inilah aku mulai mengondisikan bagaimana agar hal tersebut dapat terbangun.

Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (KBBI V). Berbagai hal yang merupakan motivasi yang harus aku bangun dengan baik untuk mencapai tujuan. Tujuan tersebut antara lain gaji bulan bertambah (berusaha tidak munafik), mencapai karier yang lebih baik, terus berkarya, mencari pengalaman lebih banyak lagi, dan beribadah sebagai pangkalnya.

Gaji kecil, mulai dari angka delapun puluh ribu rupiah hingga jumlah yang sangat fantastis tidak kurang dari delapan juta rupiah. Karier dirintis dari guru biasa menjadi guru dengan embel-embel wakil kepala sekolah. Karya berupa sumbangsih pemikiran telah diberikan untuk pengembangan sekolah. Mencari pengalaman dari setiap dan sekecil apa pun tugas yang aku emban, akan aku laksanakan dengan sebaik-baiknya sebagai pengalaman kerja yang akan bermanfaat dikemudian hari.

Kinerja

Kinerja adalah hasil atau keluaran dari suatu proses (Nuraila, 2010:71). Kinerja juga diartikan sebagai hasil kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai seseorang dalam melakanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan(Mangkunagara, 2002:22). Kinerja guru dapat diukur dengan cara membandingkan guru yang satu dengan guru yang lainnya. Teknik yang paling sederhana dan bisa dilaksanakan oleh kepala sekolah yakni dengan mengobservasi perilaku guru-guru baik langsung maupun tidak langsung.

Disiplin

Menurut Moeliono disiplin artinya ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma dsbnya.(amendriani.blog.spot.co.id).

Sebagai guru aku berusaha keras untuk menjaga kedisiplin diri sendiri. Mulai dari kedisiplinan kehadiran, pelaksanan tugas (kegiatan) hingga program tidak lanjut pun berusaha aku lakukan.

Kehadiran. Aku berusaha hadir di sekolah 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan pulang setelah jam pelajaran dan tugas-tugas lainnya selesai. Tidak lupa mengisi daftar hadir. Masuk dan keluar kelas tepat waktu. Jika ada keperluan mendesak maka aku meninggalkan kelas/sekolah setelah terlebih dahulu izin kepada kepala sekolah dan telah mengondisikan kelas, serta memastikan siswa tetap akan belajar. Mencatat kehadiran siswa setiap hari khususnya pada saat KBM.

Pelaksanaan tugas (kegiatan). Mengatur siswa yang akan masuk kelas dengan berbaris secara teratur. Melaksanakan tugas secara tertib dan teratur. Membuat program (tahunan, semester). Membuat persiapan mengajar (RPP) sebelum masuk kelas untuk mengajar. Mengikuti upacara rutin setiap hari Senin dan peringatan hari-hari besar agama/nasional dan acara lainnya yang diselnggarakan oleh sekolah. Memeriksa seiap pekerjaan atau latihan siswa serta mengembalikan kepada siswa. Menyelesaikan administrasi kelas secara baik dan teratur. Melaksanakan ulangan harian sesuai dengan program yang ada. mengisi jurnal mengajar atau batas pelajaran setiap selesai mengajar. Mengisi agenda guru. Mengawasi siswa selama jam istirahat baik langsung maupun tidak langsung. Mengikuti senam yang dilaksanakan bersama-sama siswa di sekolah. Berpakaian rapi dan pantas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semua kegiatan ini harus dikondisikan atau direncanakan dengan baik dan disertai bukti fisik yang memadai. Agar bisa dipertanggungjawabkan dan bisa diajukan sebagai bukti kegiatan yang telah dilaksanakan.

Program tindak lanjut. Berbagai kegiatan yang aku laksanakan sebagai bentuk tindak lanjut antara lain membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dan memberikan program pengayaan kepada siswa yang mempunyai kecakapan lebih. Dari program ini yang paling komplek yakni aku dapat membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil karya tulis ini merupakan salah satu prasyarat yang pokok pada penilaian guru berprestasi.

Dedikasi

Pengertian dedikasi adalah suatu pengorbanan pikiran, tenaga, dan waktu untuk mewujudkan keberhasilan suatu usaha yang memiliki tujuan mulia (Toto:2014). Bagaimana ciri guru yang berdedikasi? . Guru yang berdedikasi dilihat dari sikap yang ikhlas dalam mengerjakan dan mengemban tugasnya. Tidak mudah menyerah dan mengalah apalagi mengeluh. sebagai guru, aku berusaha untuk meningkatkan pengetahuan keguruan dan memberikan perhatian penuh dalam segala hal. Melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dalam bidang keilmuan yang sejalan Pendidikan Magister S-2 Program Pendidikan Bahasa Indonesia. Termasuk keterlibatan dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajran (MGMP). Hal ini merupakan upaya nyata yang aku lakukan sebagai bentuk dedikasi yang kumiliki terhadap pendidikan pada umumnya dan tugas guru pada khususnya.

Loyalitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, loyalitas artinya kepatuhan dan kesetiaan.

Aku berusaha menjalankan tugas dengan tulus tanpa pamrih dan selalu berusaha memperhatikan kepentingan perkembangan motivasi belajar siswa yang menjadi tanggung jawabku. Aku bangga menjadi guru yang telah menjadi cita-citaku sejak kecil. Wujud nyata hal ini dimulai dari memilih Sekolah Pendidikan Guru (SPG), melanjutkan Pendidikan tinggi, IKIP, hingga Pascasarjana yang berbasis pendidikan.

Dalam melaksanakan tugas, aku senantiasa menjaga sikap loyal kepada pimpinan. Menjaga dan menghormati kebijakan pimpinan demi kemajuan sekolah dan pendidikan pada umumnya.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian guru untuk mencapai predikat Gupres (Guru Berprestasi) adalah memperhatikan, memahami dan mengondisikan aspek-aspek penilaian yang akan dijalani.

Secara garis besar aspek yang dinilai adalah dokumen portopolio, penilaian kinerja guru dan video pembelajaran, tes tertulis, penelitian tindakan kelas (PTK) dan artikel ilmiah, paparan karya ilmiah dan tanya jawab (wawancara). Kesemuanya ini harus dipersiapkan dengan baik. Atau dengan kata lain untuk menjadi juara dalam pemilihan guru berprastasi butuh pengondisian yang matang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Asslm Bu Fatimah. Tulisannya ter-upload rangkap loh bu.

30 Apr
Balas

Cara perbaikinya bagaimana yah pak??

30 Apr

Bisa edit bu di wall pribadi.

30 Apr
Balas

Oh yah...aduh maklum pemula he he..mksh

30 Apr
Balas

Aku trrhadap artikelnya, memang betul di tempat saya bekerjanya sepertinya mengenai kejuaraannya sudah dikondisikan jadi untuk ikut lomba Gupres itu merupakan suatu kepartisipasian

30 Apr
Balas



search

New Post