Bacaan Isymam

#Tagur 7

Bacaan isymam bagian dari kajian bacaan gharib (asing). Bacaan ini tidak populer seperti Izhar, ikhfa', idgham bighunnah, idgham bila ghunnah, iqlab ataupun lainnya.

Secara bahasa isymam artinya menggabungkan, memadukan, mencampurkan. Membaca isymam berarti mencampurkan bunyi dhumah pada sukun dengan memoncongkan bibir. Agar lebih tepat cara membacanya harus ditashhih (disyahkan) di hadapan guru dengan metode talaqi syafahi. Membaca Al Qur'an butuh praktek dihadapan guru, tidak cukup mempelajari teorinya saja.

Menurut riwayat Imam Hafs dari qira'at Imam Ashim bacaan isymam dalam Al Qur'an hanya di satu tempat. Yakni dalam Q.S. Yunus [12] ayat 11 pada lafaz لا تاءمنا. Lafaz tersebut bisa juga dibaca dengan ikhtilas yakni membaca harakat dengan samar dan cepat seperti menyambar.

Mengingat begitu detailnya pembacaan isyamam, maka saat membaca harus melihat pergerakan bibir guru kemudian murid menirukan. Jika dalam ajang MTQ, saat qari' membaca maka dewan hakim harus melihat jelas pergerakan bibir pembaca. Di era digital saat sekarang sangat mudah memantau yakni dengan menzoom wajah pembaca, dinilai ketepatan dalam melafazkan bacaan. Sehingga tidak heran apabila dalam MTQ tidak diijinkan pembaca memakai cadar. Sekali lagi ini berkaitan dengan penilaian bacaan, bukan karena alergi terhadap aliran tertentu.

(FZ/7/1/2022)