Semenjak kepergianmu gelap rasanya dunia ini, aku yang terbiasa dimanjakanmu tiba tiba harus berusaha sendiri. Shock.. Tapi semua sudah suratan takdir, semua sudah kehendak Nya. Aku ada untuk kedua buahhati kami. menjadi sebuah single parent adalah sebuah momok bagi sebagian orang , harus menanggung segala beban ini sendiri, tapi aku masih punya tuhan yang tak mungkin membiarkanku susah. Aku yakin allah memberikan ujian semampu aku. Setiap sujud ku selalu kuselipkan namamu kelak kita berkumpul disurga Nya. Aku selalu memohon supaya kuat menjalani iini semua.

Pagi hari aku selalu menyiapkan kebutuhan anak anakku untuk pergi sekolah, setelah mereka berangkat aku pun bebenah untuk berangkat kerja. Sindiran dan cemeehan dari tetangga ataupun rekan kerja tak jarang ku dengar, aku hadapi dengan senyuman, aku bangga aku bisa menjalani ini semua dengan anak anakku, mungkin kalo bukan aku ga ada yang bisa bisikku dalam hati untuk menghibur hatiku dan penyemangat supaya aku bisa. Sepulang sekolah aku dan anak anakku langsung ke tempat mengaji, mendengar kesyahduan suara anak anakku membuat aku tenang, dan bangga mereka bisa melafazkan nya semoga ayah disana bahagia ya bu.. Kata kata itu keluar dari bibir mungil siragil.

Minggu pagi adalah waktu yang tepat untuk ku ke kolam dan ladang, disitulah tempat dimana aku mencari belanja tambahan untuk mereka, sekali lagi cibiran tetangga sudah membuat aku semakin yakin melangkah bahwa allah memberikan ini semua tak ada yang sia sia. Aku yang terbiasa manja bisa kuat seperti ini. Terimakasih Tuhan... Aku tak pernqh menyesal dengan keadaan ini. Aku mencoba bersyukur atas apa yang telah kamu berikan, beri aku selalu kekuatan untuk menghadapi semua ini. Akulah srikandi tangguh yang harus bisa menerpa badai yang ada... Semua atas izin Allah