Singel??? Siapa takut
Sehari setelah kepergian nya, badan terasa melayang, hilir mudik para pelayat tak kunjung surut, kerabat dan kawan kerja pun tak putus memberikan ucapan bela sungkawa dan memberi nasihat kepadaku supaya aku kuat. Serasa mimpi tapi nyata, yaahh kini aku seorang single parent dengan 2anak, anak anak yang masih membutuhkan sosok seorang ayah tapi kini ayah mereka sudah kembali keharibaan Nya. Kamu harus kuat tik!! Ucap salah seorang sahabat ku. Ingat!! Ada anak yang harus kamu perjuangkan, seketika berat rasanya diri ini untuk bergerak, apakah aku bisa berjalan sendiri dengan 2 anak yang harus aku perjuangkan.. Tak terasa air mata terus bergulir di kedua mata ku. Terdengar suara azan zuhur, aku dan ke 2 anak ku melaksanakan solat, fathan anak lelaki ku berdoa ya allah masukkan ayah ku kesurga Mu dan kuatkan ibu ku dalam membimbing kami, sontak tangis ku makin kencang mendengar doa anakku yang lugu... Sesaat aku sadar bahwa dia berdoa untuk ku dan sangat membutuhkan ku, mayza anak gadis ku yang biasa dipanggil kk memeluk dengan erat dan mengusap air mata ku sembari berkata ibu jangan nangis terus dong ayok kita doakan ayah supaya ayah bahagia disana, oh ya bu permintaan ayah terakhir ayah ingin kk memakai jilbab, seketika itu anak gadis ku mememakai hijab nya aku hanya bisa diam dan terus meratapi kepergian nya. Setiap solat mereka selalu menyebut nama aku dan suami ku, mereka ingin aku kuat menjalani semua ini. 7 hari berlalu dan aku semakin kuat dan sadar bahwa ada 2 buah hatiku yang ingin selalu melihat ku tersenyum. Perlahan hati ini mulai kuat. Sebulan kepergian nya aku beranikan diri untuk mengurus semua usaha suami ku, yah kalo bukan aku siapa lagi yang akan mengurus, dan tidak mungkin aku terus terusan mengharap kan belas kasihan dari orang. Kedua anakku selalu memberi ku semangat. Aku yakin bahwa akan ada pelangi setelah hujan. hari hari kulalui dengan baik, anak gadis ku pun masih bertahan dengan hijab nya, bahkan cita cita mereka ingin menjadi hafiz agar bisa memakaikan mahkota untuk ayahnya, Amin semoga terwujud keinginan mu anak.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar