Literasi Digital
LITERASI DIGITAL
Oleh: Fataty
Masa pandemik mengharuskan proses pembelajaran beralih ke ruang-ruang digital. Hal ini tidak bisa kita elak. Kita harus ikut serta atau kita dilibas oleh keadaan. Sebagai guru, menguasai berbagai skil model pembelajaran daring menjadi suatu keharusan. Minimal 1 jenis model agar ia bisa menjalankan tugasnya.
Tak hanya dalam hal kegiatan belajar mengajar, dalam berliterasi-pun kita harus ambil bagian. Berliterasi secara digital.
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. (Wikipedia_Indonesia)
Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal.
Digital literasi lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital.
Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca.
Dalam konteks seorang guru yang melek Literasi Digital, seorang guru mampu menggunakan tehnologi informasi dan komunikasi, menggunakan berbagai aplikasi untuk menyajikan konten-konten pembelajaran, melaksanakan evaluasi, melaksanakan proses pembelajaran aktif maupun interaktif agar tercapai tujuan pembelajaran baik dari aspek kognitif, psikomotorik, juga sosial dan spiritual. Mampu memanfaatkan media sosial untuk memberikan edukasi kepada publik dan melalui hal itu, bisa memotivasi dan menggelitik orang lain untuk tergerak membaca.
Elemen esensial untuk mengembangkan literasi digital:
· Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna dunia digital;
· Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai konten;
· Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual;
· Komunikatif, yaitu memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital;
· Kepercayaan diri yang bertanggung jawab;
· Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru;
· Kritis dalam menyikapi konten; dan bertanggung jawab secara sosial
Hal di atas saya kutip dari berbagai sumber.
Sebelum menulis tentang Literasi Digital, sebenarnya saya didorong oleh sesuatu. Tepatnya muhasabah atas apa yang sudah saya lakukan di tahun 2020. Saya melihat produktifitas orang lain sangat tinggi dalam menghasilkan buku. Hal ini mengingatkan saya betapa sedikitnya buku yang saya hasilkan di tahun tersebut.
Saya hanya melahirkan 1 buku tunggal. Sebuah Cerita Bergambar untuk anak usia 7-10 tahun yang berjudul “ Misteri Mimpi Bima”. Lainnya hanya antologi. Sangat minim produktifitasnya. Apa saja yang saya lakukan sepanjang 2020 sehingga tidak melahirkan buku ? Apakah saya malas, tidak mood atau sedang ada minat lain yang sedang saya kerjakan?
Oh, ternyata.
Saya produktif. Sejak maret 2020 di mana pemerintah memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh, antara maret sampai desember 2020, saya aktif membuat video pembelajaran. Setelah saya jenguk Channel Youtube, saya telah memproduksi 21 Video Pembelajaran. Hampir tiap pekan saya membuat minimal 4 Video pembelajaran yang kejar tayang. Membuat pekan ini untuk tayang pekan depan, sampai selesai 1 semester. Tak hanya itu saya juga membuat video kreasi puisi yang saya visualkan , juga Quote.
Membuat video pembelajaran adalah salah satu bentuk Literasi Digital. Di dalamnya adalah sebuah konten pengetahuan yang disajikan dalam Ppt, Canva, video dan lain sebagainya sebagai bagian dari aktifitas membaca dan memahami untuk siswa.
Ada beberapa skil aplikasi yang saya ampu dalam memproduksi sebuah video pembelajaran yang sederhana. Sederhana maksudnya, ada sajian materi, penjelasan secara audio visual saja. Dengan bentuk seperti itu saja saya menerapkan beberapa aplikasi antara lain ; Anima Text, Ppt animation, Randerforest, Canva, Bandicam , aplikasi convert mengconvert dan sebagai “kuali “ untuk memasak saya hanya menguasai 1 jenis Aplikasi Video Editing, yaitu Powerdirector.
Proses Kreatifnya;
1. Membuat konsep berisi konten pembelajaran
2. Menuliskannya dalam Ppt , Canva atau Randerforest
3. Swa-Syuting dengan Video Photogrid menjelaskan materi dengan beberapa part , tiap part 1 menit.
4. Menggabungkan semuanya dengan memperhatikan durasi, kecermatan memilih backsound, instrument music, volume dan efek lainnya untuk memberi sentuhan lain sebagai daya tarik atau variasi, dsb.
5. Mengedit berulang-ulamg sampai sesuai, antara penyajian dengan audionya.
6. Selain itu, kemampuan mempresentasikan materi, berbagai upaya agar ‘Good Looking” di depan kamera, latihan artikulasi dan vocal, agar hasilnya bisa disajikan pada siswa dan tidak malu-maluin.
Alhamdulillah. Saya telah melaluinya. Durasi waktu yang saya habiskan untuk 1 video pembelajaran siap saji, sekitar 4-7 jam. Dari konsep sampai matang.
Pantas saja, saya tidak menghasilkan buku. Di tahun 2021 ini saya baru agak fokus menghasilkan buku. Namun sebenarnya, kegiatan keduanya, menulis dan memproduksi video pembelajaran adalah masih termasuk kegiatan Berliterasi. Hanya bentuknya saja yang berbeda.***
RestArea, 5 April 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Say ku keren banget. Laju terus . Semoga guru hebat bermartabat sukses dunia walvakhirat. Salam sehat selalu dan salam Literasi
Terim kasih bunda Hasna...amin amin..semoga kita bisa sukses dunia akhirat..amin...salam sehat dan salam sukses jugaa...Dan salam literasi..
Wah, hebat Bu. Perlu banyak waktu dan tenaga untuk menghasilkan begitu banyak video pembelajaran. Siswa juga tentu senang karena belajar melalui media yang menarik. Selamat Bu. Salam literasi.
the power of kepekso buu.....terima kasih....salam literasi...