TAGUR 11

KUNCI

Oleh: Fatatik Nuriyana

Kumatikan laptop dan segera kumasukkan ke dalam tas punggungku. Akupun bersiap-siap pulang.Sudah beberapa hari ini kami team panitia semester akhir tahun, pulang agak belakangan. Kami bersepuluh orang. Setelah membereskan ruang panitia, akupun segera menuju ke parkiran.

Dalam perjalanan ke parkiran, kurogoh jaketku untuk mencari kunci sepeda motorku. “kok tidak ada ya”?, batinku. Ku tumpahkan semua isi tasku di parkiran, kuperiksa isinya berulang-ulang. Hasilnya nihil. Teman-teman panitia bertanya ada apa. Kujawab kalau aku kehilangan kunci motorku. Merekapun juga ikut membantu mencari, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya aku meminta mereka untuk pulang karena hari sudah sore dan mendungpun bergelayut tebal pertanda hujan mau turun. Merekapun pulang. Kutelepon suamiku, kuminta untuk mengantarkan kunci serep yang ada di rumah. Ternyata serepnya tidak ada. Akhirnya, suamiku memutuskan mengajak tukang kunci ke sekolahku untuk membenarkan kunci motor.

Sambil menunggu suamiku datang bersama tukang kunci, iseng-iseng aku berkeluh masalahku di grup whatsapp. Ada yang menyarankan untuk ngecek di kamar mandi, siapa tahu jatuh di sana. Kucoba sarannya, hasilnya nol. Tak lama kemudian, ada salah satu teman panitia yang mengirimkan gambar poto kunci motor yang ada gantungan kunci warna hitam di grup whatsapp, dia bertanya apakah itu kunciku?. Kujawab iya. Haduhh, ternyata kunciku terbawa salah satu teman panitia.

#Pentigraf 1

#Catatan 26-11-2020