oleh : fa. suprapto mn

Sore itu saya sedang bersantai dengan isteri di depan rumah. Tiba-tiba dari belakang, “Papa ke Bandungnya kapan?” teriak Kevin anak ragil saya.

Sejenak saya berhenti bercakap-cakap dengan isteri.

“Wah, belum tau Vin!”, jawab saya.

Benar memang. Beberapa saat yang lalu, P4TK IPA memberi informasi bahwa guru IPA diberi kesempatan untuk mengirim naskah buku. Guru yang telah mengirim naskah akan diberi kesempatan untuk mengikuti bimbingan teknis. Tidak berpikir panjang, saya bermaksud mengirimnya. Namun ketika mau mengirim naskah buku baru tersadar.

“Apa yang mau dikirim?”, guman saya.

Lama saya berpikir tentang itu. Kemudian saya teringat dengan hasil lomba beberapa bulan yang lalu. Ketika itu saya mengikuti lomba inovasi pembelajaran. Sebagai seorang guru, terus terang saya sudah berkali-kali melakukan inovasi pembelajaran.

Karya pertama yaitu sekitar tahun 2005. Ketika itu saya melakukan pembelajaran dengan bantuan sepeda “onthel” yang telah dipasang dinamo. Pembelajaran itu dimaksudkan agar para siswa menyadari perlunya hemat energi khususnya energi listrik. Inovasi pembelajaran awal ini memicu inovasi pembelajaran pada tahun-tahun selanjutnya. Hingga saya dijuluki teman guru sebagai “langganan” finalis lomba keberhasilan guru tingkat Nasional.

Aneh memang. Dalam perjalanan mengikuti final ke Jakarta, saya juga menemukan ide pembelajaran dengan mie telur instan. Ide itu kemudian tindaklanjuti sehingga tahun berikutnya saya kembali dipanggil untuk mengikuti final lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran.

Pada tahun berikutnya, inovasi yang saya lakukan yaitu pembelajaran dengan multi level learning karena tahun itu baru bomming penjualan dengan sistem MLM. Jadilah tahun itu menjadi finalis kembali. Inovasi selalu saya lakukan agar pembelajaran di kelas lebih efektif dan menyenangkan.

Ketika P4TK IPA mengundang guru IPA untuk mengirim naskah buku, maka semua inovasi yang telah saya lakukan akan dikumpulkan menjadi buku yang rencana akan saya beri judul “Inovasi Tiada Tepi”. Semoga buku ini nantinya bermanfaat bagi guru-guru IPA di tanah air.

Penulis adalah peserta Sagusabu

P4TK IPA Bandung