FA. Suprapto Mukti Nugroho

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

"BERGURU" KE NEGERI BUNGA TULIP

Oleh : fa.suprapto

Puji Tuhan! Itulah ucapan yang pertama kali saya lontarkan, tatkala dinobatkan sebagai juara I lomba inovasi pembelajaran guru SMP tahun 2016. Berarti, tidak sia-sia ketika saya datang lomba ke Jakarta harus naik bis malam. Sementara, teman-teman finalis lainnya naik pesawat udara. Dengan naik bis malam, berarti saya harus berangkat satu hari lebih awal dari teman-teman sambil membawa satu kontainer besar, berupa alat inovasi eksperimen IPA. Naik bis, agar alat-alat yang saya bawa tidak rusak. Lain halnya jika alat saya masukkan bagasi pesawat, maka hampir pasti alat-alat peraga itu rusak.

Dalam lomba tingkat nasional itu, saya mengusung ide dasar tentang pembelajaran menggunakan alat inovasi eksperimen IPA dipadu dengan prinsip anjungan tunai mandiri yang saya ubah menjadi Anjungan Quiz Mandiri. Ide ini bermula ketika saya dolan ke Yogyakarta untuk membeli buku di shopping center. Saat ingin membeli uang di ATM di salah satu bank berplat merah, saya harus antre berjajar panjang dan lama. “Saya sempat bicara dalam hati, eee....ambil uang sendiri kok menderita ya?”. “Dalam penantian itu, saya berpikir gimana kalau sistem ini diaplikasikan dalam pembelajaran?”. Jadilah pembelajaran dengan bantuan anjungan quiz mandiri. Sesaat setelah kejadian itu, hasil pembelajaran di kelas saya tulis menjadi karya inovasi pembelajaran yang menjadikan saya sebagai salah satu finalis lomba.

Luar biasa....!. Itulah komentar beberapa teman dan juga yuri, ketika pembelajaran dengan alat eksperimen IPA (Alex IPA-82) yang dipadu dengan ajungan quiz mandiri dipajang saat display. Lomba inovasi pembelajaran atau lebih terkenal dengan inobel pada tahun 2016 merupakan lomba dengan versi baru. Mengapa versi baru? Karena lomba ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana lomba tahun ini diawali dengan mengirim naskah, workshop, display alat (pameran) dan presentasi karya. Yang menarik saat display alat, setiap peserta menyuguhkan dagangannya dengan terbaik dan total.

Kurang lebih satu bulan setelah lomba, tepatnya ketika saya diundang menghadiri simposium guru dan puncak peringatan hari guru nasional saya dibuat kaget bukan kepalang. Mengapa demikian? Bayangkan, belum pernah terlintas dalam benak saya untuk pergi ke luar negeri, lebih-lebih ke Eropa. Bersyukur dan sangat bergembira, saya dan teman-teman diberi tugas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengikuti kursus singkat di negeri bunga tulip. Terus terang awalnya ragu, tetapi dalam keraguan itu justru saya tambah semangat untuk mengikutinya. Bersama pendamping Prof. Wardiman Djojonegoro (mantan mendikbud. era presiden Suharto), saya dapat mengikuti kursus di dua universitas yaitu Universitas Weindesheim dan Universitas Leiden, Amsterdam-Netherland. Dua tema besar yang dipelajari, yaitu pembelajaran inovatif dan sistem pendidikan di Belanda.

Disela-sela bersama teman-teman belajar singkat di belanda, ada hal aneh yang justru di negara kita sekarang sulit dijumpai, yaitu disiplin waktu dan budaya antri. Mengapa saya bilang aneh? Setidaknya, sekarang ini hal itu menjadi barang aneh di Indonesia. Di kita, selalu bangga dengan “jam karet”. Sulit dijumpai ada orang kita yang disiplin waktu dan sangat menghargai waktu. Hal ini bertolakbelakang dengan orang-orang belanda saat ini.

Satu lagi, budaya antri. Yang satu inipun, jarang dijumpai. Banyak diantara kita yang tidak malu bahkan seenaknya melakukan memalukan itu. Sebagai contoh ketika di jalan raya terjadi macet. Macetnya jalanan, hampir pasti disebabkan kita yang kurang tertib dalam antri.

Batam, 12 Juli 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Memang luar biasa Pak...keren

19 Aug
Balas

Luar biasa, pak Prapto...kereenn..

19 Aug
Balas

Mas agus....ada2 aja. Itu tulisan ketika dipaksa 300 kata di batam beberapa saat yang lalu.

19 Aug

Great!!!! I'm proud of you.

19 Aug
Balas

Selamat y pak,semoga sukses dan terus berkarya..

29 Oct
Balas



search

New Post