Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai hanyalah menjadi beban pembangunan. Oleh karena itu pemerintah mencanangkan wajib belajar 9 tahun dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Namun, dengan perkembangan kepemimpinan Joko Widodo sebagai presiden ada wacana wajib belajar 12 tahun. Dikatakan wacana karena banyak masyarakat yang mempertanyakan payung hukum kebijakan wajib belajar 12 tahun. Terlepas dari peraturan tersebut, Islam dari awal sudah mewajibkan belajar baik dalam alqur’an maupun haditsnya. Bahkan wahyu pertama (Qs. Al-Alaq) pun sudah menjelaskan tentang aktifitas belajar-mengajar. Lalu bagaimana pelaksanaan kbm di tengah wabah pandemi covid 19 ini? Sesuai surat edaran bahwa kegiatan kbm dilaksanakan secara daring. Pelaksanaan ini tanpa kompromi. Semua elemen dipaksa untuk siap dengan pelaksanaan kbm secara daring. Orang tua banyak yang mengeluh karena merasa dipaksa untuk dapat berperan sebagaimana guru dalam kelas. Harus menyediakan kuota cukup selama kbm berlangsung. Bahkan tidak sedikit orang tua yang aktifitasnya terganggu karena hp bergantian dengan anaknya. Di sisi siswa, banyak siswa yang hadir saat absensi dimulai. Namun mendadak menghilang saat kbm berlangsung. Bahkan ada juga yang tidak mengerjakan tugas sama sekali. Saat dikonfirmasi oleh guru, ternyata jawabnya beragam. Ada yang karena merasa tidak paham materi sehingga kesulitan untuk mengerjakan. Ada yang karena hp bergantian, tidak punya kuota, tidak ada jaringan dan lain sebagainya. Begitu juga dengan guru, tidak sedikit yang belum siap dengan pelaksanaan kbm secara daring. Dalam kbm secara daring guru dituntut untuk bisa menguasai IT. Guru harus mampu menjadi content creator sehingga materi yang disampaikan mampu diterima oleh siswa dengan baik. Content creator adalah kegiatan membuat suatu konten yang berisi sebuah atau beberapa informasi, yang disajikan dalam bentuk tulisan, gambar, suara, atau video. Konten tersebut dibuat khusus untuk di¬-share secara online melalui media digital seperti Youtube, Instagram, Blogger, Snapchat, atau akun media sosial lainnya. Dengan demikian diharapkan kbm secara daring bisa berjalan dengan lancar.