KADO MILAD DENGAN EMPAT BUKU

Lahirnya dua buku perdana, menyemangati saya untuk berbagi. Berbagi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain, khususnya untuk para santri di pesantren modern Al Rifai 1 Malang. Dua buku yang terlahir dari pelatihan SaguSabu 4 di Surabaya, bisa ikut serta melengkapi koleksi buku perpustakaan YPM Al Rifai satu. Pesantren modern yang telah berdiri sejak 19 tahun yang lalu.

Pesantren AlRifai 1 Malang, lahir pada tanggal 9 September 1999, merupakan pesantren khusus putri yang telah berhasil mencetak generasi alquran yang menguasai tehnologi, terampil berbahasa asing, berpengetahuan luas, berkarya serta berakhlakul karimah sebagaimana visi dan misi pesantren modern AlRifai 1 Malang. Keberadaan pesantren yang telah memiliki usia 19 tahun tidak lepas dari sosok romo Kyai Achmad Zamachsyari atau yang akrab dipanggil Gus Mad. Kyai Achmad Zamachsyari merupakan pendiri pesantren AlRifai 1, didampingi Ibu Nyai Shofiatul Muawanah telah menjadikan pesantren Al Rifai 1 bekembnag pesat dengan ribuan santri yang menuntut ilmu di pesantren tersebut, dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Tanggal 11 September 2018 tepatnya saat pesantren mengadakan kegiatan dalam rangka memperingati tahun baru Hijriyah, saya datang berkunjung ke pesantren, disamping mengembalikan kembali putri saya yang istirahat di rumah selama 3 hari karena mengalami sakit, juga sekaligus menyerahkan kado ulang tahun pesantren Al Rifai 1 Malang. Kado yang jauh dari kesempurnaan, namun tetap berharap memiliki banyak manfaat khususnya bagi mereka para santri putri agar mereka bisa menjadi sosok bidadari-bidadari yang nyata di dunia. Sebagaimana judul buku yang saya serahkan kepada pesantern yakni “Jadilah Bidadari, Anakku”. Buku tersebut berisi tentang nasehat orang tua terhadap putrinya yang menginjak remaja, agar senantiasa menjadi sosok remaja putri yang sholihah, smart, serta mampu menjaga diri dari pengaruh buruk pergaulan di zaman mellenial. Bacaan ringan yang bisa dijadikan referensi bagi para santri untuk menambah keilmuan, khususnya dalam menghadapi pergaulan di luar pesantren, ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan di pesantren. Buku bacaan yang sekaligus mewakili para orang tua dalam memberikan beberapa nasehat kepada putri mereka. Karena sesungguhnya semua orang tua sangat berharap putra putri mereka menjadi putra putri yang soleh dan sholihah hingga mereka bisa memperoleh paspor sebagai bidadari di surge kelak ketika mereka harus kembali kepada sang Kholiq. Selain buku “Jadilah Bidadari, Anakku, saya juga menyerahkan buku yang berjudul “Yuk Menulis, Nak (Menumbuhkan Minat Anak Gemar Menulis). Buku yang bisa dijadikan stimulan untuk para santri belajar berkarya dalam bentu tulisan. Diluar kegiatan pesantren, para santri bisa menuangkan apa yang ada dalam hati dan fikirannya dalam bentuk tulisan, dari beberapa kumpulan curahan hati dan fikirannya bisa menghasilkan sebuah buku yang memiliki banyak manfaat bagi mereka kelak di masa mendatang.

Empat buku “Jadilah Bidadari, Anakku dan Yuk Menulis, Nak (Menumbuhkan Anak Gemar Menulis) saya berikan sebagai kado milad pesantren yang ke 19 tahun, yang diterima oleh HM. Bashuni Zamachsyari, putra dari Romo Kyai Achmad Zamachsyari, yang saat ini bertanggung jawab sebagai ketua yayasan AlRifai 1 Malang. Secara kebetulan beliau Gus Bash (demikian panggilan akrab beliau H.Basyuni) baru saja kembali mengantarkan para jamaah menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Suatu kebanggaan tersendiri, manakala hasil karya yang tidak seberapa memiliki banyak manfaat utuk kepentingan umat. Mudah-mudahan saya tetap berkreasi dan terus menulis sehingga menghasilkan buku-buku yang lebih baik dan bermanfaat untuk orang banyak. Amiin…

Yang berminat buku Jadilah Bidadari, Anakku dan Yuk menulis, Nak (Menumbuhkan Anak Gemar Menulis) bisa japri di no. 081331236394