Siang itu, aku melanjutkan bacaan novelku yang memang selalu aku baca di waktu senggang. Sembari membaca kadang aku mengingat masa lalu dimana aku suka sekali menulis, yang pada kenyataannya sekarang sudah sirna dari rutinitas harianku. Terkadang aku berfikir, mengapa aku tidak melakukannya lagi? Apapun alasannya, hanya akan menjadi sebuah pelarian tanpa akhir.

Hingga akhirnya anganku pun terbuyarkan dengan hadirnya informasi dari seorang kolega mengenai Kelas Menulis Online yang merupakan Kerjasama IGI DKI Jakarta Selatan dengan Media Guru Indonesia. Program yang diadakan adalah Satu Guru Satu Buku (SaguSabu).

Setelah beberapa saat aku pandangi informasi tersebut, aku pun merasa bahwa apakah aku harus kembali mencoba? Apakah aku harus keluar dari dari zona nyamanku? Pertanyaan-pertanyaan itu yang membuatku gundah apakah aku harus mengikutinya atau tidak. Disatu sisi aku merasa takut akan beban yang akan aku tanggung namun disisi lain aku merasa aku harus berubah dan kembali mencobanya.

Dan akhirnya, disinilah aku duduk manis di depan laptop sembari mendengarkan materi yang diberikan ditemani dengan nastar manis rasa blueberry dan juga sebotol air mineral tentunya. Posisi nyaman sudah didapatkan dan materi pun disampaikan. Tak terasa sudah 2 jam lebih aku menatap layar laptopku dan hal ini berarti berakhir pula pertemuan pada hari ini.

Aku merasa sedikit angin segar bertiup kedalam kepalaku yang membuatku merasa ingin merebahkan diri diatas kasurku yang empuk sembari melegakan punggungku karena terlalu lama duduk menatap laptop. Sembari kurebahkan tubuhku dengan sedikit gerakan memutar ke kanan dan kekiri, kuhelakan napas dan kupejamkan mata. Namun hal ini hanya berlangsung beberapa saat setelah seketika aku teringat kembali dengan tugas yang baru saja diberikan di akhir pertemuan.

Oh tidak, aku ingin tidur! Aku pun beranjak dari posisiku yang sudah nyaman ini menuju ke depan laptop lagi dengan berat hati. Awalnya setan dalam diriku mengatakan bahwa aku harus mengerjakan nanti-nanti saja, namun aku tau bahwa saat aku menundanya maka akan sangat berat lagi untuk memulainya. Oleh karena itu, kukerahkan segala yang ada dalam fikiranku untuk menyelesaikan saat ini juga. Walaupun dalam hati aku sedikit takut, apakah bisa diterima tulisanku yang seperti ini?

Ah sudahlah. Ini adalah langkah kecil yang aku ambil. Akan kuikuti kemana langkah ini melangkah dan kuharap setiap langkah yang aku ambil membawaku ke tujuan yang tidak akan aku sesali di akhir perjalananku.