Melewati tapak jalan sempit di selatan rumahku, aku berjalan sembari memikirkanmu. Kehidupan yang aku hadapi saat ini indah dan semoga ini adalah awal dari perjalananku. Namaku Seruni gadis desa kentaraja yang usianya matang 23 Tahun dan pesan ibuku harus segera menikah karena umur yang sudah harus menyandang gelar istri. "Seruni.... " Panggil orang yang sangat aku kenal Wahyuning. Dengan semangat dia memanggilku dan lari menghampiriku.

"Ada apa Wahyuning? Kenapa seperti tergesa-gesa?" Tanyaku kepada dia. "Ada yang ingin Q ceritakan kepadamu Runi" Impuh Wahyuning dengan nada halus yang semakin membuat aku penasaran. Tadi malam Wahyuning juga datang kerumahku dengan keluarga mas Rizal, aku sengaja singkat dan cepat menemuinya karena bagiku keluarga mas Rizal hanya ingin melihat wajahku. Aku pun malu karena mas Rizal yang aku kenal 18 Tahun yang lalu, tidak sering komunikasi bahkan aku dan mas Rizal yang hanya sebatas teman say Hello tanya kabar saja di sosial media seperti tidak menampakan gelagat suka padaku. Kenapa ingin melihatku? Bukankah sudah mengenal dari aku kecil hingga dewasa ini? Mpun begitu dengan keluarganya. Ibu dan bapak yang menemuinya tadi malam juga tidak cerita apa-apa kepadaku.

"Cocok Runi... Alhamdulillah cocok! " Tandas Wahyuning sambil menyentuh dahulu. "Apanya yang cocok Ning? " Tanya ku tidak sabar Tapi tetap aku tahan agar tidak terlihat dia bahwa sebenarnya aku faham maksudnya. " Keluarga Mas Rizal suka Run sama kamu" Imbuhnya. Aku tertawa kecil sambil menutup mulutku. "Aaaagghhh" batinku merajuk.