2021, LEBIH DEKAT DENGAN MEDIA GURU

Saya mengenal media guru lewat facebook. Saat itu akhir tahun 2019, ada tantangan menulis antologi yang bertema hari ibu dan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada ibu. Saya pun memberanikan diri untuk ikut dengan judul tulisan ibu, madrasah dan guru pertamaku.Tanpa kusangka dan ku duga tulisanku terpilih dan masuk dalam antologi dengan nomor urut 45. Hatiku sangat bahagia bisa ikut bergabung dengan penulis-penulis hebat dari berbagai daerah.dan antologi ini adalah antologi pertamaku.

Buku yang saya terima sebanyak 5 eksemplar, buku dengan cover warna manis ungu dan pink, tiga tangkai bunga yang dipegang oleh tangan seorang ibu dan anak, bertuliskan 77 perindu surga (doa terbaik untuk ibu) mesti kita baca karena dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk selalu menghormati ibu. Akhir tahun 2020 saya pun ikut lagi dan diberi kesempatan oleh media guru bergabung dalam antologi pentigraf dan antologi guru petualang.Namun, sampai saat ini saya belum faham perbedaan media guru dengan gurusiana.Tapi yang pasti bagi saya gurusiana adalah media guru dan media guru dalah gurusiana yang sama – sama melahirkan generasi literat.

Tahun 2021 memasuki tahun kedua saya mengenal media guru dan impianku bersama media guru dan gurusiana adalah dapat melahirkan beberapa buku solo,membuat kartu anggota media guru dan yang pasti lebih dekat dengan media guru.Tujuan saya menulis adalah untuk berdakwah. Karena tulisan itu akan abadi walau penulisnya tidak ada lagi di bumi dan bisa menjadi jariyah bagi penulisnya. Mengapa di media guru? Karena media guru merupakan forum dan wadah yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada penulis pemula untuk berkarya.

Mataram, 24012021