SUARA HATI (3)
Banyak kata tertelan kembali. Ingin suarakan hati. Mencoba belajar berekspresi. Menjerit sekuat tenaga diri. Namun, semua hilang tanpa tersisa lagi. Pergi tanpa permisi
Gelora bangkit telah tiba. Aku berkata. Aku berprosa. Ini sudah seharusnya. Hidup di dunia itu maya tetapi nyata. Coba lihat dengan netra dan rasa. Indah ciptaan Yang Mahakuasa.
Bisik sanubari sampaikan kebahagiaan. Penuh syukur akan kebaikan. Sang Pencipta telah berikan. Hati kecil berkata jangan merugi hingga terselip kelalaian. Ingat, ada hidup dalam keabadian.
Ungaran, 19 September 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih Pak Dede. Semangat terus
Terima kasih Pak Dede. Semangat terus
Terima kasih Pak Dede. Semangat terus
Mantap puisi yang indah
Ngikuti semangatnya Bunda
diksi yang indah bunda.
Wow keren dan cadas
Keren puisinya. Semoga sehat dan tetap semangat ya Bun.
Mantul