Tumbuhan berbatang manis yang bersejarah

Meninggalkan jejak kolonialis yang serakah

Banyaknya Pabrik Gula dan infrastruktur angkutan tebu peninggalan Kolonial di Negeri ini menjadi bukti tersendiri betapa tumbuhan ini sangat digemari semenjak dahulu hingga kini.

Tak cukup sampai disitu, eksodus orang orang jawa ke Suriname dijaman kolonial juga tak lepas dari tumbuhan yang satu ini, konon katanya orang orang jawa sengaja dikirim ke Suriname kala itu untuk dipekerjakan di perkebunan tebu disana.

Saat ini tumbuhan berbatang manis ini masih juga menjadi primadona, itu terbukti dengan banyaknya perkebunan budidaya tanaman ini yang bisa kita temui.

Bahkan Pabrik Gula peninggalan kolonial itupun juga masih beroperasi sampai saat ini, untuk mengolah hasil panen petani menjadi Gula siap saji.

Memasuki pertengahan tahun pada setiap tahunnya adalah masa masa dimana tanaman ini memasuki usia layak tebang, ruas ruas batangnya yang banyak dan meninggi menjadi bukti betapa suburnya negeri ini.

Tarian bunga bunga putih pada pucuknya memantik senyum petani untuk menuai hasil jerih payahnya.

Semoga saja pemerintah mengayomi, dengan tidak impor gula ditengah musim Tebang seperti saat ini.

Semoga saja Pemerintah mengayomi, dengan harga yang layak sebagai imbalan jerih payah petani.

Sehingga petani bisa tersenyum sukacita seiring parade putih tarian bunga bunga tebu…