Seperti biasa setiap dua minggu sekali. Bu Dara selalu melakukan evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran daring di kelasnya. Hal ini dilakukan  untuk menemukan dan mengatasi masalah  sedini mungkin.Evaluasi disepakati setelah pembelajaran daring berlangsung.

Refleksi  dan evaluasi dilakukan di grup WhatsApp kelas. Berbagai komentar, keluhan dan masalah memenuhi ruang chatt diskusi. Kebosanan terhadap pembelajaran daring. Tugas yang banyak dan semua menuntut kecepatan mengumpul. Sebagian guru yang tidak menjelaskan materi dan tugas pembelajaran. Hingga masalah kuota yang dan snyal yang tak pernah usai. Sebisanya  Bu Dara menanggapi dan memberikan solusi satu persatu atas pertanyaan  para siswa  Sesekali mengimbangi keluhan dengan motivasi. Sehingga siswa merasa ringan dengan semua kenyataan daring.

Mata Bu Dara berhenti pada sebuah kalimat.  "Kami diminta oleh guru olahraga untuk melompat-lompat". 'Wajarlah kan kalian belajar olahraga", timpal Bu Dara. "Tapi kami tidak diminta untuk memfoto atau memvideokannya Bu" , ujar Fatah. " Bagaimana Pak Togu mengetahui  kami melakukannya. Sesudah itu beliau menyuruh kami mengisi absen dan kelas pun selesai hanya dalam 15 menit", Fatah mengeluarkan uneg-uneg hatinya. Bu Dara hanya tersenyum dan menahan tawa rasa prihatin.  Sambil mengirimkan simbol tangan mengepal tanda tetap sangat. Biarlah tawa dan air mata yang lepas bersamaan ini menjadi bukti protes. Walau daring guru juga tak boleh kering dalam pembelajaran.