Eva zulmalini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PlayBoy

PlayBoy

PlayBoy

Aku punya teman, namanya Rewi. Dia adalah teman masa kecilku, kami bertetangga. Tapi sejak tamat SMP ( Sekolah Menengah Pertama ) Dia dibawa oleh tantenya merantau ke Jakarta, sehingga terputuslah komunikasi kami. Setelah 7 tahun berlalu aku tidak bertemu denganya lagi, hingga suatu hari ketika aku mau pulang dari pasar, tiba-tiba berhenti sebuah mobil dihadapanku dan dari dalam mobil muncul seorang laki-laki dengan tersenyum dan melambaikan tangannya dan berkata," Hai Winda, apa kabar,"? Akupun terkejut dan berkata dalam hati," Ini siapa ya? ,"Masih ingat sama saya,? Rewi...rewi... katanya sambil menunjuk-nunjuk dadanya. MasyaAlloh... aku tepuk jidatku sambil berkata," O..iya Rewi, dan aku sambut tangannya dengan kerinduan yang sangat karena teman yang sudah lama tidak bertemu akhirnya bertemu juga dalam keadaan kami sama-sama dewasa. Tapi ketika aku perhatikan dia, ada yang salah dengannya, apa ya? Aku berfikir dan bicara dalam hati," Apa ya.....?. Ahaaa......aku tahu, dia lebih centil, matanya tak seperti dulu, sekarang kalau bicara suka tengok kanan dan tengok kiri seakan-akan ada yang dicarinya. Walaupun begitu dia adalah teman yang mengasyikkan bagiku. Sejak kepulangan Rewi, dia selalu datang kerumahku untuk sekedar bercerita-cerita tentang pengalamannya selama di Jakarta. Orangtua dan keluargaku sudah sangat akrab dengannya karena dahulu sebelum dia pergi ke Jakarta dia selalu bermain kerumah dan bermain juga dengan adikku.

Sudah beberapa bulan sejak kepulangan Rewi dari Jakarta, dia semakin sering datang kerumah. Bicara dengannya nyambung. Setiap apa yang aku katakan dia selalu mengerti, setiap yang dia katakan aku selalu paham. Walaupun aku cewek dan dia cowok tapi tidak pernah terlintas dihati kami untuk jatuh cinta. Bahkan kami adalah TTM ( teman tapi mesra ), tapi bukan mesra seperti remaja zaman now lo? Mesra disini adalah dimana aku ada kesulitan dia pasti membantu, demikian juga bila dia ada keperluan aku juga siap membantu. ( Wah....kok mirip lagu maia dan mulan ya..??)

Tapi ada satu sikapnya yang aku tidak suka. Dia akan menerima setiap cewek yang naksir padanya. Playboy bahasa kerennya. Sikap Playboynya itu membuatku risih, karena dia selalu gonta ganti cewek. Hari ini cewek lain yang dia bawa, besok lain lagi. Aku heran kenapa cewek-cewek itu mau sama dia, bahkan ada yang tahu dia punya cewek lain, tapi tetap saja cewek itu mau sama dia. Wow.. benar-benar Playboy dia. Walaupun begitu dia akan selalu curhat padaku kalau ada cewek yang naksir, dia akan tanya," Terima ngak cewek ini." Dan aku akan jawab," Ya terserah." Dan besoknya dia akan jalan dengan cewek tersebut. Denganku...? ya tetap aja berteman. Kehadiran cewek baru tak membuat pertemanan kami rusak, bahkan cewek baru itu diperkenalkan kepadaku dan kamipun menjadi akrab satu sama lain.

Bila aku perhatikan temanku ini orangnya biasa-biasa saja. Rambut ikal, wajahnya tidak ganteng amat, tidak juga jelek. Pokoknya biasa-biasa saja. Tidak tinggi amat tapi tidak juga pendek. Cara bicara datar suaranya lembut tapi tidak selembut suara cewek. Yaaa....lembut suara cowok gitu deh. Cuma senyumnya....ini barangkali yang membuat cewek kepincut. Senyumnya manis semanis kata-katanya kalau dia sedang bicara.

Pada suatu hari aku dan keluarga pergi berwisata masih disekitar daerah kami. Karena Rewi sudah akrab dengan keluargaku, maka papa mengajaknya untuk ikut juga. Pergilah kami satu mobil, papa, mama, aku, adikku dan Rewi. Sebelum pergi kami mampir disebuah swalayan, untuk membeli keperluan selama wisata. Dipintu swalayan kami bertemu dengan 2 orang cewek yang langsung menyapanya," Hei..Wik kemana aja? Kenapa dihubungi ndak pernah nyambung? ujar salah seorang cewek tersebut. Karena Rewi pergi bersama aku dan keluargaku maka Rewi diam saja seakan-akan tidak kenal. Namun tiba-tiba sicewek tadi menarik tangan Rewi dan membentaknya," Mana tanggung jawabmu! ujarnya. Dibalas oleh Rewi dengan kata keheranan," Tanggung jawab apa? tanya Rewi. Lalu cewek yang satu lagi menjawab keheranan Rewi," Abangkan pacaran sama kakakku, papa meminta abang kerumah." ujar cewek itu. Rupanya mereka kakak beradik. Rewipun kikuk dihadapanku dia dibentak seorang cewek, secara cepat dia berlalu dari kedua cewek tadi. Kedua cewek tersebut terus mengejarnya sampai Rewipun berlalu tak kelihatan lagi olehku. Perasaanku tak lagi senang karena perjalan kami sudah ada gangguan.

Besoknya Rewipun datang kerumahku dengan wajah tertunduk lesu. Akupun tak tega melihat keadaannya, maka aku tanyakan masalah kemaren. Jawabnya," Sebenarnya saya hanya berpura-pura mencintai cewek kemaren, tapi dia sungguhan mencintai saya." Lalu dia melihat lama padaku dan dia berkata lagi," Dihatiku hanya ada satu wanita sejak dari dahulu sampai sekarang," ujarnya. Akupun penasaran dan bertanya," Siapa wanita itu? ujarku. Lalu dia berkata," Dia ada di dalam cermin rumahmu Winda," jawabnya. Akupun penasaran dan langsung menuju kamarku dan menatap cermin besar yang ada di sana. Siaapa? Tanyaku dengan wajah keheranan. Lama kutatap cermin dikamarku, dan masyaAlloh....Aku? Lalu dengan berlari aku keluar kamar dan menatap Rewi untuk meminta kepastian. Senyum itu yang selama ini diperuntukkan untuk para gadis diluar sana ternyata sekarang mengembang hanya untukku. So Sweet.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

18 Mar
Balas

Terima kasih pak Dede, Salam

18 Mar



search

New Post