Eva Khorniawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Renungan Musim Berjalan

Renungan Musim Berjalan

Renungan musim berjalan. Bermula dari detik demi detik. Tik-tak itulah iramanya dari jam weker tua di meja dan jam dinding tua di dinding.

Detik menjadi menit, menit menjadi jam, jam menjadi hari, menjadi minggu, bulan, dan tahun.

Betapa lamanya aku kecil menanti berbuka puasa pada puasa pertama saat umur baru tujuh tahun di sebuah kampung yang sunyi. Aku memandang jam, masih jam 9 pagi. Aku memandang jam masih jam 9.05 pagi. Aku memandang jam dalam waktu yang sangat terasa lama di antara bunyi pabrik minyak kelapa di kejauhan dan bunyi siulan burung yang dulu orang menyebutnya siontong (mungkin sejenis burung pelatuk) dari atas pohon-pohon kelapa.

Sudah berlari-lari kecil aku ke sebuah pondok di atas sebidang tanah yang agak tinggi di tengah kebun di depan rumah nenekku di pinggir jalan tanah yang agak lebar, tempat kakek melayani pangkas rambut di tengah kampung yang sunyi namun indah dan berkesan. Tetap saja waktu tak berubah drastis menurut pengamatanku. Ah, masihlah lama terasa waktu berbuka di hari itu pada puasa pertama?

Betapa lamanya waktu terasa waktu itu, tak hanya berkait puasa pertama. Tapi terasa di semua waktu saat-saat dulu. Barangkali banyak orang mengatakan begitu.

Merenungkan waktu-waktu itu kini kembali. Orang berkata: waktu kini tak terasa. Sebentar pagi sudah malam pula. Senin pagi cepat sekali datang dan akhir pekan cepat sekali terlewat. Ada yang mengatakan: sehari jadikan saja 36 jam.

Berkatalah Si Perantau di sebuah negeri yang jauh ketika melihat kalender: “Serasa baru kemarin mudik, kini puasa udah tiba kembali.”

Apa yang yang cepat sebenarnya? Mungkinkah waktu dulu berbeda dengan kini? (Cornertells)

2014

uploaded by Eva

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap tulisannya!!

11 Nov
Balas



search

New Post