Nasi Bungkus Buat Emak
Setiap jumat anak-anak pulang sekolah lebih awal dari hari-hari lainnya karena siangnya laki-laki muslim harus Jum'atan. Jam 11.00 emak sudah menunggu di halaman sekolah utnuk menjemput Asep, anak laki-laki kesayangannya. Meskipun sudah kelas empat SD, Asep tiap hari diantar jemput oleh orang tuanya karena jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh dan harus ditempuh menggunakan kendaraan.
Pulang sekolah Asep tidak langsung mengganti seragamnya. Ia segera ke ruang tengah dan menyalakan televisi untuk menonton film kartun. "Sep, nih makan dulu, emak sudah menggoreng telor pake sosis," suruh emak. " Nanti selesai makan, jum'atan ya", kata emak lagi.
"Suapin, Mak," pinta Asep. Meskipun sudah besar, Asep kadang minta disuapin kalau makan. Kecuali jika makan dengan teman-temannya baru mau makan sendiri. Daripada tidak makan, emak selalu sabar menyuapinya, karena tadi pagi Asep tidak sempat sarapan.
"Ayo segera ke masjid, jum'atan, " Emak mengingatkan setelah selesai menyuapi Asep.
"Nggak lah... " Asep masih malas untuk beranjak. Kalau ada bapaknya pasti Asep jum'atan bersama bapaknya. Kebetulan hari ini bapaknya tidak pulang dulu, tapi jum'atan di masjid dekat tempat kerjanya.
"Ayo Sep, jum'atan, nanti kan banyak teman-temanmu juga yang jum'atan, masak kamu nggak, malu atuh", desak emaknya lagi. " Lagian kan selesai jum'atan anak2 suka dibagi nasi bungkus, kamu gak mau?" tanya Emak lagi.
"Gak mau, kan udah makan", jawab Asep dengan ekspresi datar.
"Sep, Emak pengen nasi bungkusnya, enak banget!" rayu Emak sambil tersenyum. Emak pernah mencicipi nasi bungkus yang dibawa Asep waktu jum'atan sebelumnya, karena Asep tak pernah mau memakannya, karena bagi Asep lauknya berbumbi agak pedas. Asep tidak suka pedas.
"Emak pengen nasi bungkus?" tanya Asep sambil menatap Emak. "
Iya, Sep" , jawab Emak sambil tersenyum.
"Ya udah, Asep jum'atan dulu", katanya sambil berlalu mengambil sarung kemudian pergi ke masjid jami' di belakang rumah. Alhamdulillah, akhirnya mau juga jum'atan, kata Emak dalam hati.
Beberpa menit kemudian Asep pulang dari jum'atan. "Ini Mak," Asep memberikan nasi bungkus.
"Tadi Asep waktu jum'atan ngobrol gak sama teman-teman Asep?" tanya Emak untuk mengetes sejauh mana kekhusyukan solat anaknya.
"Ya nggaklah... Gak boleh... Kalau ada yang ngobrol nanti ditakol (dijitak)", jawabnya. "Mak, Asep main dulu ya, dadaaahhh... " lanjutnya sambil berlalu pergi keluar rumah.
Dalam hati emak bersyukur, Asep hari ini tidak meninggalkan kewajibannya sebagai muslim untuk menunaikan sholat jum'at meskipun diiming-imingi nasi bungkus. Tapi mendengar punishment yang diberlakukan apabila ada yang mengobrol pada saat khutbah jumat, hal itu menandakan penanaman sikap disiplin yang diterapkan jamaah lain bagi anak-anak yang belajar solat jumat. Adanya nasi bungkus bagi anak-anak yang mau solat jumat itu merupakan salah satu penghargaan bagi mereka atas kemauannya untuk mengusir malas dalam menunaikan solat jumat. Semoga ke depannya anak-anak menyadari bahwa jum'atan itu kewajiban yang harus ditunaikan tanpa mengharap nasi bungkus.
Emak kali ini menang telak, karena Asep mau jum'atan tanpa perlawanan. Biasanya Emak sampai mengeluarkan baso urat (berkali-kali teriak sampai urat leher kelihatan) untuk membujuk Asep jumatan. Emak akhirnya menikmati nasi bungkus dengan lahap.
Pangandaran, 24 Februari 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerbung indah.lnjtken Bun.
Alhamdulillah.. Terimakasih apresiasinya bunda..