Bukan Siswa Biasa
Selasa, 27 Juni 2023, sejak pukul 07.00 WIB, tiga siswa sudah menghadapi layar laptop mengikuti zoom meeting utk persiapan Olimpiade Sains Nasional (OSN) mata pelajaran IPS yang akan berlangsung secara daring mulai pukul 08.00. Bertempat di ruang kepala SMPN 1 Pangandaran, dengan didampingi oleh guru pembimbing IPS, Ibu Aninda Nabila, S.Pd., tiga siswa tersebut sudah siap mengikuti lomba. Bahkan salah satu peserta lomba yang bernama Elsa berangkat dari rumah pukul 06.15 meskipun cuaca hujan deras.
Tahun 2023, dari tiga mata lomba OSN yaitu matematika, IPA, dan IPS, dari SMPN 1 Pangandaran hanya mata pelajaran IPS yang lolos untuk mewakili ke tingkat provinsi Jawa Barat. Mata pelajaran matematika dan IPA diwakili oleh sekolah lain. Dari lima perwakilan OSN IPS yang lolos ke tingkat provinsi, tiga di antaranya diwakili oleh siswa SMPN 1 Pangandaran. Mereka adalah Elsa Roudhotul Ilmi (kelas 8), Badra Okta Firmansyah (kelas 8), dan Aura Sugesti (kelas 7).
Ketiga siswa yang terpilih adalah bukan siswa biasa. Mereka sudah menyisihkan siswa lainnya dalam seleksi yang diadakan oleh sekolah. Siswa ini tergolong pandai secara akademik dan aktif di organisasi sekolah, baik OSIS, Pramuka, maupun PMR. Selama kurang lebih satu bulan, Bu Aninda membimbing mereka untuk belajar IPS dan latihan mengerjakan soal-soal. Mereka dapat membagi waktu antara belajar di kelas dan kegiatan organisasi.
Masa sekarang tidak mudah menemukan siswa seperti ini. Memiliki semangat belajar yang tinggi, aktif berorganisasi, dan berkarya sesuai kompetensi. Badra Okta Firmansyah, satu-satunya peserta laki-laki yang ikut OSN, dia juga dalam waktu dekat akan mengikuti lomba pidato tingkat provinsi dalam ajang Pentas PAI propinsi Jawa Barat. Memiliki kemampuan berbicara di depan umum dengan percaya diri tentunya sudah terlatih sejak usia kanak-kanak. Peran orang tua dan guru sangat berpengaruh dalam menemukan bakat siswa serta melatih bakat tersebut menjadi sebuah kompetensi yang dapat berkembang di kemudian hari. Siswa lainnya, Elsa Roudhotul Ilmi, juga telah menelurkan dua buku tunggal dan beberapa buku antologi sebagai buah karyanya di bidang kepenulisan. Siswa seperti ini patut diapresiasi dan mendapat bimbingan serta dukungan dari guru-guru untuk tetap mengembangkan kompetensinya.
Mereka terlahir sebagai anak-anak milenial yang tidak terlepas dari gadget, sama seperti anak-anak lainnya. Namun mereka dapat membagi waktu dan bertanggung jawab dengan perannya sebagai siswa.
Pangandaran, 27 Juni 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Barakallah. Selamat untuk para siswa dan guru pembimbingnya ya, Bu Euis.
Aamiin yaa Robbal'alamiin.. Terimakasih bu kepsek yg baik hati. Deg-degan nunggu dikoreksi pak pemred